Rusia Uji Tembak Rudal Supersonik di Laut Jepang, Hancurkan Target Sejauh 100 Km
loading...
A
A
A
Kementerian Pertahanan Jepang tidak memiliki tanggapan segera.
Jepang tidak berencana untuk mengajukan protes atas latihan rudal tersebut, kata Tasuku Matsuki, pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang yang bertanggung jawab atas Rusia, mencatat bahwa lokasi latihan – Peter the Great Bay – dianggap sebagai pantai Rusia, meskipun menghadap perairan antara kedua negara.
“Secara keseluruhan, Jepang prihatin dengan peningkatan aktivitas militer Rusia di sekitar pantai Jepang dan memperhatikan mereka dengan penuh minat,” kata Matsuki, menurut Associated Press.
Pada bulan September, Jepang memprotes latihan militer multinasional di Kepulauan Kuril yang dikuasai Rusia – beberapa di antaranya diklaim oleh Jepang – dan menyatakan keprihatinan tentang kapal perang Rusia dan China yang melakukan latihan menembak di Laut Jepang.
Rusia, yang terlibat dalam sengketa teritorial selama beberapa dasawarsa dengan Tokyo atas rantai pulau-pulau Pasifik, mengatakan sejumlah kapal, jet, dan pesawat tak berawak Armada Pasifiknya juga terlibat dalam latihan itu, untuk mengamankan perimeter.
Pengumuman uji senjata tersebut dilakukan hanya beberapa minggu setelah Moskow melaporkan bahwa kapal selam Rusia di Laut Jepang telah mencapai target darat lebih dari 1.000 km jauhnya dengan rudal jelajah Kalibr dalam sebuah latihan.
Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan sebuah video pada 3 Maret yang menunjukkan rudal muncul dari bawah air dan kemudian mengenai sasaran di area pelatihan di wilayah Khabarovsk timur Rusia.
Moskow telah menggunakan rudal Kalibr untuk menyerang berbagai sasaran di Ukraina, termasuk pembangkit listrik, dengan meluncurkannya dari kapal dan kapal selam di Laut Hitam.
Jepang tidak berencana untuk mengajukan protes atas latihan rudal tersebut, kata Tasuku Matsuki, pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang yang bertanggung jawab atas Rusia, mencatat bahwa lokasi latihan – Peter the Great Bay – dianggap sebagai pantai Rusia, meskipun menghadap perairan antara kedua negara.
“Secara keseluruhan, Jepang prihatin dengan peningkatan aktivitas militer Rusia di sekitar pantai Jepang dan memperhatikan mereka dengan penuh minat,” kata Matsuki, menurut Associated Press.
Pada bulan September, Jepang memprotes latihan militer multinasional di Kepulauan Kuril yang dikuasai Rusia – beberapa di antaranya diklaim oleh Jepang – dan menyatakan keprihatinan tentang kapal perang Rusia dan China yang melakukan latihan menembak di Laut Jepang.
Rusia, yang terlibat dalam sengketa teritorial selama beberapa dasawarsa dengan Tokyo atas rantai pulau-pulau Pasifik, mengatakan sejumlah kapal, jet, dan pesawat tak berawak Armada Pasifiknya juga terlibat dalam latihan itu, untuk mengamankan perimeter.
Pengumuman uji senjata tersebut dilakukan hanya beberapa minggu setelah Moskow melaporkan bahwa kapal selam Rusia di Laut Jepang telah mencapai target darat lebih dari 1.000 km jauhnya dengan rudal jelajah Kalibr dalam sebuah latihan.
Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan sebuah video pada 3 Maret yang menunjukkan rudal muncul dari bawah air dan kemudian mengenai sasaran di area pelatihan di wilayah Khabarovsk timur Rusia.
Moskow telah menggunakan rudal Kalibr untuk menyerang berbagai sasaran di Ukraina, termasuk pembangkit listrik, dengan meluncurkannya dari kapal dan kapal selam di Laut Hitam.