Iran dan Arab Saudi Berdamai setelah 7 Tahun Bermusuhan

Jum'at, 10 Maret 2023 - 22:20 WIB
loading...
A A A
Kantor berita IRNA, mengutip Shamkhani, menyebut pembicaraan di Beijing jelas, transparan, komprehensif dan konstruktif.

“Menghapus kesalahpahaman dan pandangan berorientasi masa depan dalam hubungan antara Teheran dan Riyadh pasti akan mengarah pada peningkatan stabilitas dan keamanan regional, serta meningkatkan kerja sama antara negara-negara Teluk Persia dan dunia Islam untuk mengelola tantangan saat ini,” kata Shamkhani.

Awal Mula Permusuhan Iran-Arab Saudi

Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada Januari 2016 setelah pengunjuk rasa menyerbu pos-pos diplomatik Saudi di Teheran.

Serangan itu sebagai respons kemarahan setelah Arab Saudi mengeksekusi seorang ulama Muslim Syiah terkemuka, Nimr al-Nimr, atas tuduhan terlibat terorisme.

Baca Juga: Arab Saudi Eksekusi Ulama Syiah, Ulama Iran Sebut Dunia Islam Menangis

Iran yang mayoritas Muslim Syiah dan Arab Saudi yang mayoritas Muslim Sunni mendukung pihak-pihak yang berseteru di beberapa zona konflik di Timur Tengah, termasuk di Yaman di mana pemberontak Houthi didukung oleh Teheran, dan Riyadh memimpin koalisi militer yang mendukung pemerintah.

Tetapi ada upaya yang lebih baru dari kedua belah pihak untuk menghangatkan hubungan.

“Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pertemuan antara pejabat Saudi dan Iran di Baghdad,” kata Ali Hashem, jurnalis Al Jazeera yang melaporkan dari Teheran.

“Orang Irak memulai pembicaraan mediasi pada tahun 2021. Semuanya berhenti selama pemilu Irak tahun 2021,” katanya.

“Tidak ada berita yang keluar setelah lima putaran pembicaraan. Pertemuan tingkat keamanan juga terjadi di Oman. Itu terutama terkonsentrasi pada situasi di Yaman.”

Iran dan Arab Saudi berada di pihak yang bersaing dalam sejumlah masalah regional, di berbagai negara seperti Lebanon, Suriah, dan Yaman.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1058 seconds (0.1#10.140)