Banjir Landa Selatan Malaysia, 40 Ribu Orang mengungsi
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Banjir akibat hujan deras berhari-hari telah memaksa hampir 40.000 orang meninggalkan rumah mereka di negara bagian Johor selatan Malaysia , berbatasan dengan Singapura, dan sedikitnya empat orang tewas selama sepekan terakhir.
"Dulu kami selalu mempersiapkan musim hujan pada November dan Desember," kata Mohd Noor Saad, seorang warga berusia 57 tahun di kota Yong Peng, di distrik Batu Pahat, Johor kepada Reuters, Sabtu (4/3/2023).
“Setiap rumah tangga punya perahu, tapi sekarang dengan cuaca yang tidak bisa diprediksi, sepertinya kita tidak siap dan menjadi kacau,” lanjutnya.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional, pihak berwenang telah mendirikan lebih dari 200 tempat penampungan bantuan untuk orang-orang yang terlantar akibat banjir.
Banjir di Malaysia biasa terjadi selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret, tetapi hujan deras minggu ini membuat banyak penduduk Johor berebut mencari tempat berlindung.
Membawa barang-barang keluar dari rumahnya di air setinggi paha, pekerja kafe Kabibah Siam, 54, mengatakan dia pasrah mengurus dirinya sendiri selama banjir.
"Apa yang bisa kami lakukan? Kami tidak bisa mengeluh tentang nasib kami karena semua orang berada di perahu yang sama di sini," katanya.
Sementara Johor yang paling parah terkena dampaknya, ada juga banjir di negara bagian lain yang membuat ratusan orang mengungsi.
Departemen meteorologi memperingatkan lebih banyak hujan dalam beberapa hari mendatang, sebagian besar di negara bagian selatan.
"Dulu kami selalu mempersiapkan musim hujan pada November dan Desember," kata Mohd Noor Saad, seorang warga berusia 57 tahun di kota Yong Peng, di distrik Batu Pahat, Johor kepada Reuters, Sabtu (4/3/2023).
“Setiap rumah tangga punya perahu, tapi sekarang dengan cuaca yang tidak bisa diprediksi, sepertinya kita tidak siap dan menjadi kacau,” lanjutnya.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional, pihak berwenang telah mendirikan lebih dari 200 tempat penampungan bantuan untuk orang-orang yang terlantar akibat banjir.
Banjir di Malaysia biasa terjadi selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret, tetapi hujan deras minggu ini membuat banyak penduduk Johor berebut mencari tempat berlindung.
Membawa barang-barang keluar dari rumahnya di air setinggi paha, pekerja kafe Kabibah Siam, 54, mengatakan dia pasrah mengurus dirinya sendiri selama banjir.
"Apa yang bisa kami lakukan? Kami tidak bisa mengeluh tentang nasib kami karena semua orang berada di perahu yang sama di sini," katanya.
Sementara Johor yang paling parah terkena dampaknya, ada juga banjir di negara bagian lain yang membuat ratusan orang mengungsi.
Departemen meteorologi memperingatkan lebih banyak hujan dalam beberapa hari mendatang, sebagian besar di negara bagian selatan.
(esn)