Kim Jong-un Luncurkan Proyek Perumahan Ambisius di Tengah Krisis Pangan
loading...
A
A
A
SEOUL - Media pemerintah Korea Utara (Korut) melaporkan pemimpin negara itu, Kim Jong-un , telah memobilisasi pekerja muda untuk meluncurkan proyek perumahan baru di Pyongyang. Diktator muda Korut itu mendorong rencana ambisius untuk membangun 50.000 rumah di Ibu Kota meskipun kesulitan ekonomi negara itu semakin dalam.
Dilaporkan KCNA, Kim Jong-un menghadiri upacara peletakan batu pertama untuk proyek konstruksi di distrik Sopo Pyongyang pada hari Sabtu dengan ribuan pekerja muda.
Pada 2021, Kim meluncurkan rencana untuk membangun 50.000 rumah baru di Pyongyang pada 2025, dan media pemerintah melaporkan penyelesaian 10.000 apartemen baru pertama tahun lalu, termasuk gedung pencakar langit 80 lantai.
Kim mengatakan proyek perumahan menghadapi tantangan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia memobilisasi unit tenaga kerja muda, yang disebut dolgyeokdae atau "Shock Brigade", dalam prakarsa infrastruktur kesayangannya yang sering menghadapi kemajuan yang lamban di tengah kekurangan sumber daya, termasuk kampanye perumahan besar-besaran di kota Samjiyon di pegunungan utara.
Di Sopo, dia bertujuan untuk membuat "jalan khusus" dengan sekitar 4.100 rumah, selain pembangunan 10.000 apartemen yang baru-baru ini diluncurkan. Kim berterima kasih kepada sekitar 100.000 pemuda yang secara sukarela bergabung dengan rencana tersebut.
Kim mengatakan proyek perumahan baru akan berfungsi sebagai halaman kebanggaan lain dalam sejarah gerakan pemuda dan simbol revolusi sosialis negara dan perjuangan politik.
"Arsitektur khas jalan ini secara intuitif akan menunjukkan status dan perkembangan pesat bangsa kita," imbuh Kim, yang ditemani putrinya yang masih kecil yang baru-baru ini muncul dalam serangkaian acara besar.
“Ini akan dengan jelas membuktikan kepada dunia bagaimana gerakan dan perjuangan kita maju dan berkembang dan betapa kuatnya mereka berkembang bahkan dalam menghadapi cobaan dan kesulitan yang paling berat,” pungkasnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (26/2/2023).
Peluncuran itu dilakukan setelah Korea Selatan (Korsel) memperingatkan tentang krisis pangan yang semakin dalam di Korut yang terisolasi di tengah sanksi atas program senjatanya dan dampak dari penguncian Covid-19, termasuk lonjakan kematian akibat kelaparan baru-baru ini di beberapa daerah pedesaan.
Korut belum mengkonfirmasi adanya kekurangan pangan, tetapi partai yang berkuasa telah menjadwalkan pertemuan pada akhir Februari untuk membahas pembangunan pertanian, menyebutnya sebagai tugas yang sangat penting dan mendesak.
Lihat Juga: Intelijen Kyiv: Pasukan Khusus Korut Habisi 8 Tentara Rusia karena Dikira Prajurit Ukraina
Dilaporkan KCNA, Kim Jong-un menghadiri upacara peletakan batu pertama untuk proyek konstruksi di distrik Sopo Pyongyang pada hari Sabtu dengan ribuan pekerja muda.
Pada 2021, Kim meluncurkan rencana untuk membangun 50.000 rumah baru di Pyongyang pada 2025, dan media pemerintah melaporkan penyelesaian 10.000 apartemen baru pertama tahun lalu, termasuk gedung pencakar langit 80 lantai.
Kim mengatakan proyek perumahan menghadapi tantangan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia memobilisasi unit tenaga kerja muda, yang disebut dolgyeokdae atau "Shock Brigade", dalam prakarsa infrastruktur kesayangannya yang sering menghadapi kemajuan yang lamban di tengah kekurangan sumber daya, termasuk kampanye perumahan besar-besaran di kota Samjiyon di pegunungan utara.
Di Sopo, dia bertujuan untuk membuat "jalan khusus" dengan sekitar 4.100 rumah, selain pembangunan 10.000 apartemen yang baru-baru ini diluncurkan. Kim berterima kasih kepada sekitar 100.000 pemuda yang secara sukarela bergabung dengan rencana tersebut.
Kim mengatakan proyek perumahan baru akan berfungsi sebagai halaman kebanggaan lain dalam sejarah gerakan pemuda dan simbol revolusi sosialis negara dan perjuangan politik.
"Arsitektur khas jalan ini secara intuitif akan menunjukkan status dan perkembangan pesat bangsa kita," imbuh Kim, yang ditemani putrinya yang masih kecil yang baru-baru ini muncul dalam serangkaian acara besar.
“Ini akan dengan jelas membuktikan kepada dunia bagaimana gerakan dan perjuangan kita maju dan berkembang dan betapa kuatnya mereka berkembang bahkan dalam menghadapi cobaan dan kesulitan yang paling berat,” pungkasnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (26/2/2023).
Peluncuran itu dilakukan setelah Korea Selatan (Korsel) memperingatkan tentang krisis pangan yang semakin dalam di Korut yang terisolasi di tengah sanksi atas program senjatanya dan dampak dari penguncian Covid-19, termasuk lonjakan kematian akibat kelaparan baru-baru ini di beberapa daerah pedesaan.
Korut belum mengkonfirmasi adanya kekurangan pangan, tetapi partai yang berkuasa telah menjadwalkan pertemuan pada akhir Februari untuk membahas pembangunan pertanian, menyebutnya sebagai tugas yang sangat penting dan mendesak.
Lihat Juga: Intelijen Kyiv: Pasukan Khusus Korut Habisi 8 Tentara Rusia karena Dikira Prajurit Ukraina
(ian)