Uji Klinis, Kandidat Vaksin Covid-19 Menghasilkan Imunitas
loading...
A
A
A
Saham Moderna langsung naik lebih dari 15% sejak diperdagangkan pada Selasa lalu. Pemerintah AS mendukung pengembangan vaksin Moderna dengan dana sekitar setengah miliar dolar AS.
Moderna mengembangkan vaksin bernama mRNA-1273 dengan menggunakan ribonucleic acid (RNA) yang mampu memproduksi protein. Ketika disuntikkan kepada orang, vaksin itu akan meminta sel memproduksi protein untuk melawan virus corona. Vaksin itu juga akan menganggap virus corona sebagai penyerang asing sehingga respons kebebalan tumbuh semakin meningkat.
Sebelumnya, perusahaan farmasi yang menjalin kemitraan dengan Pemerintah AS akan mulai memproduksi vaksin Covid-19 sekitar satu bulan lagi. Otoritas terkait AS akan menyiapkan seluruh bahan mentah yang dibutuhkan, seragam manufaktur, dan perlengkapan lainnya. AS telah membantu mendanai pengembangan empat calon vaksin Covid-19 melalui Operation Warp Speed Program dan menargetkan jumlah produksi sekitar 300 juta dosis pada 2021.
Pemerintah AS telah memberikan dana mulai dari ratusan juta dolar AS hingga USD1 miliar kepada Johnson & Johnson, Moderna Inc., AstraZeneca Plc, dan Novovax Inc.. AS juga menandatangani kontrak senilai USD450 juta dengan Regeneron Pharmaceuticals Inc. untuk jasa terapi bagi pasien Covid-19.
Sebelumnya, para investor Wall Street memperkirakan vaksin virus corona (Covid-19) akan tersedia sebelum Pemilu AS pada November mendatang. "Berdasarkan data yang kami kumpulkan, kami yakin bahwa kita akan mendapatkan vaksin sebelum pemilu," ucap investor kesehatan Wall Street, Jared Holz, dilansir India Times. Dia mengatakan, Pemerintah AS saat ini akan memberikan insentif satu vaksin yang efektif sebelum pemilu pada 3 November. (Lihat videonya: Tak Hanya HH, Sejumlah Selebritas Ini Juga Pernah Terlibat Prostitusi Online)
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan ratusan juta vaksin corona (Covid-19) akan diproduksi pada akhir tahun ini. Vaksin tersebut akan diberikan kepada mereka yang rentan terhadap infeksi virus tersebut. Virus corona telah menginfeksi lebih dari 8,36 juta orang di seluruh dunia. Sebanyak 447.985 orang meninggal dipicu oleh virus corona. Banyak pihak meyakini pandemi virus corona hanya bisa diatasi dengan vaksin Covid-19.
Banyak negara sudah memesan vaksin Covid-19 yang sedang dalam tahap pengembangan para peneliti. Itu dilakukan jauh hari untuk memastikan warganya mendapatkan akses vaksin tersebut. Empat negara Uni Eropa, yakni Prancis, Jerman, Italia, dan Belanda telah memesan 400 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan AstraZeneca.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menjamin semua anggota Uni Eropa akan mendapatkan vaksin tersebut. Pemerintahan di Eropa bergerak cepat untuk mengamankan proses pemesan dan pembelian untuk imunisasi massal Covid-19. Ketika proses imunisasi bisa berlangsung cepat, pemulihan ekonomi di negara tersebut juga akan semakin cepat. (Muh Shamil)
Moderna mengembangkan vaksin bernama mRNA-1273 dengan menggunakan ribonucleic acid (RNA) yang mampu memproduksi protein. Ketika disuntikkan kepada orang, vaksin itu akan meminta sel memproduksi protein untuk melawan virus corona. Vaksin itu juga akan menganggap virus corona sebagai penyerang asing sehingga respons kebebalan tumbuh semakin meningkat.
Sebelumnya, perusahaan farmasi yang menjalin kemitraan dengan Pemerintah AS akan mulai memproduksi vaksin Covid-19 sekitar satu bulan lagi. Otoritas terkait AS akan menyiapkan seluruh bahan mentah yang dibutuhkan, seragam manufaktur, dan perlengkapan lainnya. AS telah membantu mendanai pengembangan empat calon vaksin Covid-19 melalui Operation Warp Speed Program dan menargetkan jumlah produksi sekitar 300 juta dosis pada 2021.
Pemerintah AS telah memberikan dana mulai dari ratusan juta dolar AS hingga USD1 miliar kepada Johnson & Johnson, Moderna Inc., AstraZeneca Plc, dan Novovax Inc.. AS juga menandatangani kontrak senilai USD450 juta dengan Regeneron Pharmaceuticals Inc. untuk jasa terapi bagi pasien Covid-19.
Sebelumnya, para investor Wall Street memperkirakan vaksin virus corona (Covid-19) akan tersedia sebelum Pemilu AS pada November mendatang. "Berdasarkan data yang kami kumpulkan, kami yakin bahwa kita akan mendapatkan vaksin sebelum pemilu," ucap investor kesehatan Wall Street, Jared Holz, dilansir India Times. Dia mengatakan, Pemerintah AS saat ini akan memberikan insentif satu vaksin yang efektif sebelum pemilu pada 3 November. (Lihat videonya: Tak Hanya HH, Sejumlah Selebritas Ini Juga Pernah Terlibat Prostitusi Online)
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan ratusan juta vaksin corona (Covid-19) akan diproduksi pada akhir tahun ini. Vaksin tersebut akan diberikan kepada mereka yang rentan terhadap infeksi virus tersebut. Virus corona telah menginfeksi lebih dari 8,36 juta orang di seluruh dunia. Sebanyak 447.985 orang meninggal dipicu oleh virus corona. Banyak pihak meyakini pandemi virus corona hanya bisa diatasi dengan vaksin Covid-19.
Banyak negara sudah memesan vaksin Covid-19 yang sedang dalam tahap pengembangan para peneliti. Itu dilakukan jauh hari untuk memastikan warganya mendapatkan akses vaksin tersebut. Empat negara Uni Eropa, yakni Prancis, Jerman, Italia, dan Belanda telah memesan 400 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan AstraZeneca.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menjamin semua anggota Uni Eropa akan mendapatkan vaksin tersebut. Pemerintahan di Eropa bergerak cepat untuk mengamankan proses pemesan dan pembelian untuk imunisasi massal Covid-19. Ketika proses imunisasi bisa berlangsung cepat, pemulihan ekonomi di negara tersebut juga akan semakin cepat. (Muh Shamil)
(ysw)