Penjarahan Merebak di Hatay, Polisi Tangkap Puluhan Orang

Minggu, 12 Februari 2023 - 17:40 WIB
loading...
Penjarahan Merebak di Hatay, Polisi Tangkap Puluhan Orang
Penjarahan Merebak di Hatay, Polisi Tangkap Puluhan Orang. FOTO/Reuters
A A A
ANTAKYA - Kehancuran akibat gempa dahsyat di Hatay, Turki Selatan dimanfaatkan sejumlah orang untuk melakukan kejahatan . Penjarah telah mengeksploitasi tragedi di Turki. Mereka menghancurkan jendela dengan palu dan mengambil apapun yang mereka temukan, termasuk ponsel mahal.

Seperti dilaporkan AFP, situasi tegang merebak di Hatay, di mana polisi menangkap 42 orang karena dicurigai melakukan penjarahan. Saat polisi menahan para tersangka, mereka membawa uang, smartphone, komputer, senjata, perhiasan dan kartu atm bank.



Penjaga toko, seperti yang ada di bazaar, berjaga bersama aparat keamanan, siap memburu siapa saja yang menimbulkan kecurigaan. Kota kuno itu sepi dan jalan-jalan yang tidak terpengaruh gempa menjadi sepi. Memanfaatkan kesunyian yang menakutkan ini adalah para penjarah, berkeliaran di dalam toko-toko yang masih utuh.

Sementara beberapa orang, yang sangat membutuhkan makanan dan produk bayi, masuk ke supermarket setelah bantuan tidak segera tiba. Para penjarah kini menggeledah toko elektronik dan pakaian. Empat mesin ATM dicongkel dari depan dan dikosongkan.

Di toko smartphone, hanya tanda-tanda label besar yang tersisa. Segala sesuatu yang lain telah diambil, selain dari beberapa bagian kemasan. Muncul pula video di media sosial, yang diyakini menunjukkan para penjarah sedang dipukuli.



Seorang Penduduk Hatay, Aylin Kabasakal, tidak bisa menyembunyikan kekesalannya atas situasi tersebut. “Kami menjaga rumah kami, mobil kami. Para penjarah menjarah rumah kami. Sayangnya, tidak ada yang tersisa untuk dikatakan. Kami hancur, kami terguncang. Apa yang kami lalui adalah mimpi buruk,” katanya.

Di provinsi yang berbatasan dengan Suriah, yang menampung lebih dari 400.000 pengungsi Suriah, kecurigaan menyebar seperti api terhadap penjarah “asing”. Tapi penjaga toko Nizamettin Bilmez, yang menjual barang-barang putih, mengakui orang Turki “juga bisa melakukan ini.”

Bagi Bilmez, bisa dimengerti mengapa orang masuk ke supermarket untuk mencari makanan. “Biasa untuk tisu bayi, makanan, minuman,” katanya. Hal ini terjadi karena bantuan tidak datang selama beberapa hari pertama pasca gempa.



Dalam sebuah keputusan pada hari Sabtu, tersangka yang dituduh melakukan penjarahan sekarang dapat ditahan selama tujuh hari, bukan empat hari, di bawah keadaan darurat yang mulai berlaku minggu ini selama tiga bulan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu juga mengatakan keadaan darurat berarti bahwa "mulai sekarang, orang-orang yang terlibat dalam penjarahan atau penculikan harus tahu bahwa tangan tegas negara ada di punggung mereka."
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1539 seconds (0.1#10.140)