Hikmah di Balik Bencana, Perbatasan Armenia-Turki Dibuka untuk Pertama Kalinya
loading...
A
A
A
ANKARA - Sebuah penyeberangan perbatasan antara Armenia dan Turki dibuka untuk pertama kalinya dalam 35 tahun pada Sabtu waktu setempat. Itu dilakukan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan setelah gempa besar melanda wilayah itu.
"Lima truk bantuan termasuk makanan dan air tiba di Turki dari penyeberangan perbatasan Alican," cuit Serdar Kilic, utusan khusus Turki untuk dialog dengan Armenia seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (12/2/2023).
Bantuan datang setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang Turki dan Suriah minggu ini, menewaskan lebih dari 28.000 orang di kedua negara, dan melukai puluhan ribu lainnya.
Kantor berita Turki Anadolu mengatakan ini adalah pertama kalinya penyeberangan dibuka sejak 1988, ketika Turki mengirim bantuan ke Armenia setelah negara itu dilanda gempa yang menewaskan antara 25.000 hingga 30.000 orang.
Kilic dalam tweetnya berterima kasih kepada Armenia dan wakil presiden majelis nasional Armenia Ruben Rubinyan.
"Bantuan itu juga termasuk obat-obatan," katanya.
“Senang bisa membantu,” kata Rubinyan di Twitter.
Kedua negara tidak pernah menjalin hubungan diplomatik formal dan perbatasan bersama mereka telah ditutup sejak 1990-an.
Perbatasan darat antara kedua negara tetap ditutup sejak tahun 1993, memaksa truk untuk transit melalui Georgia atau Iran.
Ketegangan hubungan mereka disebabkan oleh pembunuhan massal orang-orang Armenia di Kekaisaran Ottoman pada era Perang Dunia I, kekejaman yang Yerevan tegaskan sebagai genosida.
Turki dengan keras menolak label genosida, dengan alasan bahwa 300.000 hingga 500.000 orang Armenia dan setidaknya sebanyak orang Turki tewas dalam perselisihan sipil ketika orang Armenia bangkit melawan penguasa Ottoman dan memihak pasukan Rusia yang menyerang.
Tetapi pada Desember 2021, kedua negara menunjuk utusan khusus untuk membantu menormalkan hubungan -- setahun setelah Armenia kalah dari sekutu Turki, Azerbaijan, dalam perang untuk menguasai wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Pada Februari 2022, Turki dan Armenia melanjutkan penerbangan komersial pertama mereka dalam dua tahun.
"Lima truk bantuan termasuk makanan dan air tiba di Turki dari penyeberangan perbatasan Alican," cuit Serdar Kilic, utusan khusus Turki untuk dialog dengan Armenia seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (12/2/2023).
Bantuan datang setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang Turki dan Suriah minggu ini, menewaskan lebih dari 28.000 orang di kedua negara, dan melukai puluhan ribu lainnya.
Kantor berita Turki Anadolu mengatakan ini adalah pertama kalinya penyeberangan dibuka sejak 1988, ketika Turki mengirim bantuan ke Armenia setelah negara itu dilanda gempa yang menewaskan antara 25.000 hingga 30.000 orang.
Kilic dalam tweetnya berterima kasih kepada Armenia dan wakil presiden majelis nasional Armenia Ruben Rubinyan.
"Bantuan itu juga termasuk obat-obatan," katanya.
“Senang bisa membantu,” kata Rubinyan di Twitter.
Kedua negara tidak pernah menjalin hubungan diplomatik formal dan perbatasan bersama mereka telah ditutup sejak 1990-an.
Perbatasan darat antara kedua negara tetap ditutup sejak tahun 1993, memaksa truk untuk transit melalui Georgia atau Iran.
Ketegangan hubungan mereka disebabkan oleh pembunuhan massal orang-orang Armenia di Kekaisaran Ottoman pada era Perang Dunia I, kekejaman yang Yerevan tegaskan sebagai genosida.
Turki dengan keras menolak label genosida, dengan alasan bahwa 300.000 hingga 500.000 orang Armenia dan setidaknya sebanyak orang Turki tewas dalam perselisihan sipil ketika orang Armenia bangkit melawan penguasa Ottoman dan memihak pasukan Rusia yang menyerang.
Tetapi pada Desember 2021, kedua negara menunjuk utusan khusus untuk membantu menormalkan hubungan -- setahun setelah Armenia kalah dari sekutu Turki, Azerbaijan, dalam perang untuk menguasai wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Pada Februari 2022, Turki dan Armenia melanjutkan penerbangan komersial pertama mereka dalam dua tahun.
(ian)