Menlu Retno Perintahkan Dubes RI untuk Turki Berkantor di Wilayah Gempa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, memerintahkan Duta Besar RI untuk Turki , Lalu Muhamad Iqbal, untuk berkantor sementara di Adana, salah satu kota yang terdampak gempa bumi di Turki . Perintah tersebut disampaikan Menlu Retno melalui saluran telepon pada Jumat (10/2/2023).
“Saya diperintahkan oleh Bu Menlu untuk mulai berkantor di Adana mulai besok. Ada dua tugas utama, pertama untuk mengkoordinasikan rencana kedatangan 4 pesawat kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia yang akan membawa tim kemanusiaan dan bantuan logistik,” jelas Iqbal, seperti tertuang dalam rilis yang diterima Sindonews.
“Tugas kedua untuk melanjutkan upaya perlindungan bagi WNI yang masih berada di wilayah terdampak gempa, baik bantuan logistik maupun permintaan baru untuk evakuasi,” lanjut Iqbal. “Untuk Misi Kemanusiaan saya terus berkoordinasi dengan BNPB sebagai koordinator dan Kemlu,” tambahnya.
Pemerintah Indonesia akan mengirimkan 4 pesawat bantuan kemanusiaan guna membantu Turki. Rombongan pertama akan tiba pada tanggal 12 Februari 2023 menggunakan 2 pesawat militer B-737-500 serta 1 pesawat Hercules C-130. Kedua pesawat tersebut akan mengangkut 47 Tim Medium Urban SAR INASAR dari BASARNAS beserta perlengkapan dan bantuan logistik dari Kemenhan RI.
Rombongan kedua akan tiba pada tanggal 14 Februari 2023 menggunakan pesawat Airbus A 330-300 milik Garuda Indonesia. Rombongan kedua akan membawa Emergency Medical Team (EMT) yang dikoordinasikan Kementerian Kesehatan dan terdiri dari berbagai unsur termasuk Tim dari Kesehatan TNI, Polri dan Muhammadiyah.
Selain membawa tenaga medis, rombongan kedua juga akan membawa bantuan kemanusiaan seberat 35 ton yang dikoordinasikan BNPB antara lain 200 genset, rumah sakit lapangan, tenda pengungsi, selimut dan berbagai bantuan yang disiapkan BNPB sesuai daftar kebutuhan yang disampaikan pihak Turki.
Sementara itu, rombongan ketiga diperkirakan akan tiba pada tanggal 19 Februari 2023 menggunakan pesawat Airbus A 330-300 milik maskapai Garuda Indonesia dan akan mengangkut kargo bantuan logistic kemanusiaan seberat 35 ton.
“Sesuai arahan pihak Turki, Adana akan menjadi titik debarkasi seluruh penerbangan Misi Bantuan Kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia,” terang Iqbal.
“Saya diperintahkan oleh Bu Menlu untuk mulai berkantor di Adana mulai besok. Ada dua tugas utama, pertama untuk mengkoordinasikan rencana kedatangan 4 pesawat kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia yang akan membawa tim kemanusiaan dan bantuan logistik,” jelas Iqbal, seperti tertuang dalam rilis yang diterima Sindonews.
“Tugas kedua untuk melanjutkan upaya perlindungan bagi WNI yang masih berada di wilayah terdampak gempa, baik bantuan logistik maupun permintaan baru untuk evakuasi,” lanjut Iqbal. “Untuk Misi Kemanusiaan saya terus berkoordinasi dengan BNPB sebagai koordinator dan Kemlu,” tambahnya.
Pemerintah Indonesia akan mengirimkan 4 pesawat bantuan kemanusiaan guna membantu Turki. Rombongan pertama akan tiba pada tanggal 12 Februari 2023 menggunakan 2 pesawat militer B-737-500 serta 1 pesawat Hercules C-130. Kedua pesawat tersebut akan mengangkut 47 Tim Medium Urban SAR INASAR dari BASARNAS beserta perlengkapan dan bantuan logistik dari Kemenhan RI.
Rombongan kedua akan tiba pada tanggal 14 Februari 2023 menggunakan pesawat Airbus A 330-300 milik Garuda Indonesia. Rombongan kedua akan membawa Emergency Medical Team (EMT) yang dikoordinasikan Kementerian Kesehatan dan terdiri dari berbagai unsur termasuk Tim dari Kesehatan TNI, Polri dan Muhammadiyah.
Selain membawa tenaga medis, rombongan kedua juga akan membawa bantuan kemanusiaan seberat 35 ton yang dikoordinasikan BNPB antara lain 200 genset, rumah sakit lapangan, tenda pengungsi, selimut dan berbagai bantuan yang disiapkan BNPB sesuai daftar kebutuhan yang disampaikan pihak Turki.
Sementara itu, rombongan ketiga diperkirakan akan tiba pada tanggal 19 Februari 2023 menggunakan pesawat Airbus A 330-300 milik maskapai Garuda Indonesia dan akan mengangkut kargo bantuan logistic kemanusiaan seberat 35 ton.
“Sesuai arahan pihak Turki, Adana akan menjadi titik debarkasi seluruh penerbangan Misi Bantuan Kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia,” terang Iqbal.