Rusia: Belum Ada Kepastian Soal Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengatakan pada Senin (23/1/2023), bahwa tidak ada tanggal baru yang ditetapkan untuk pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) mengenai perjanjian senjata nuklir New START. Rusia juga menuduh AS meningkatkan ketegangan antara kedua belah pihak.
Pembicaraan antara Moskow dan Washington untuk melanjutkan inspeksi di bawah perjanjian pengurangan senjata nuklir START Baru dijadwalkan berlangsung pada November di Mesir. Namun, Rusia menundanya dan tidak ada pihak yang menetapkan tanggal baru untuk pertemuan.
Sergei Ryabkov, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, mengatakan kondisinya tidak tepat untuk pembicaraan baru tentang perjanjian itu, yang membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis masing-masing pihak.
"Situasinya, terus terang, tidak memungkinkan untuk menetapkan tanggal baru, dengan mempertimbangkan tren eskalasi ini baik dalam retorika maupun tindakan oleh Amerika Serikat," kata Ryabkov seperti dikutip oleh Interfax.
Hubungan AS-Rusia yang sudah buruk menjadi semakin tegang tahun lalu ketika Rusia menginvasi Ukraina. Invasi itu mendorong Washington dan sekutunya untuk menanggapi dengan rentetan sanksi terhadap ekonomi Rusia.
Meskipun sesekali ada keberhasilan diplomatik, termasuk pertukaran tahanan yang melibatkan veteran Marinir AS Trevor Reed dan bintang bola basket Brittney Griner, kontak langsung tingkat tinggi jarang terjadi.
Moskow mengatakan pada November bahwa mereka "tidak punya pilihan lain" selain membatalkan pembicaraan dengan Amerika Serikat mengenai inspeksi di bawah perjanjian START Baru, yang akan berakhir pada Februari 2026.
Pembicaraan antara Moskow dan Washington untuk melanjutkan inspeksi di bawah perjanjian pengurangan senjata nuklir START Baru dijadwalkan berlangsung pada November di Mesir. Namun, Rusia menundanya dan tidak ada pihak yang menetapkan tanggal baru untuk pertemuan.
Sergei Ryabkov, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, mengatakan kondisinya tidak tepat untuk pembicaraan baru tentang perjanjian itu, yang membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis masing-masing pihak.
"Situasinya, terus terang, tidak memungkinkan untuk menetapkan tanggal baru, dengan mempertimbangkan tren eskalasi ini baik dalam retorika maupun tindakan oleh Amerika Serikat," kata Ryabkov seperti dikutip oleh Interfax.
Hubungan AS-Rusia yang sudah buruk menjadi semakin tegang tahun lalu ketika Rusia menginvasi Ukraina. Invasi itu mendorong Washington dan sekutunya untuk menanggapi dengan rentetan sanksi terhadap ekonomi Rusia.
Meskipun sesekali ada keberhasilan diplomatik, termasuk pertukaran tahanan yang melibatkan veteran Marinir AS Trevor Reed dan bintang bola basket Brittney Griner, kontak langsung tingkat tinggi jarang terjadi.
Moskow mengatakan pada November bahwa mereka "tidak punya pilihan lain" selain membatalkan pembicaraan dengan Amerika Serikat mengenai inspeksi di bawah perjanjian START Baru, yang akan berakhir pada Februari 2026.
(esn)