Ketika Kapal Induk AS dan China Sama-sama Masuk Laut China Selatan
Senin, 16 Januari 2023 - 11:06 WIB
BEIJING - Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Nimitz, bersama kelompok tempurnya mulai beroperasi di Laut China Selatan sejak Kamis pekan lalu.
Pada saat yang sama, kapal induk China, Shandong, bersama kelompok tempurnya juga berada di perairan yang sama untuk latihan tempur.
Seorang pejabat pertahanan Amerika mengatakan kepada CNN bahwa dua kapal China membuntuti Kelompok Tempur Kapal Induk USS Nimitz AS.
Kelompok Tempur Kapal Induk (CSG) USS Nimitz terdiri dari kapal induk USS Nimitz, kapal penjelajah bersenjata rudal, dan tiga kapal perusak bersenjata rudal.
Menurut komandan USS Nimitz, kelompok tempur yang memiliki kemampuan mematikan dan tidak mematikan dari “angkasa hingga bawah laut", melintasi setiap sumbu, dan setiap domain. Kelompok tempur tersebut baru pertama kalinya memasuki Laut China Selatan.
Sementara itu, media pemerintah Chinal, Global Times, pada Senin (16/1/2023), melaporkan Kelompok Tempur Kapal Induk Shandong telah mengadakan serangkaian latihan konfrontasi di Laut China Selatan pada saat Kelompok Tempur Kapal Induk USS Nimitz memasuki perairan yang sama.
Analis militer China, Song Zhongping, mengatakan kapal induk Shandong secara praktis telah meningkatkan kesiapan tempurnya.
Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China membenarkan bahwa Kelompok Tempur Kapal Induk Shandong melakukan latihan konfrontasi yang berorientasi pertempuran yang realistis di Laut China Selatan.
"Latihan itu mensimulasikan serangan pesawat musuh, dan jet tempur J-15 lepas landas dari Shandong dan melakukan pelatihan intersepsi," bunyi pernyataan Angkatan Laut PLA.
Selama latihan, Kelompok Tempur Kapal Induk Shandong juga mempraktikkan serangan dan pertahanan multidimensi lintas-layanan di permukaan, di udara dan di bawah air—dengan pilot J-15 baru yang disertifikasi untuk kemampuan operasional malam hari. Menurut Angkatan Laut PLA, itu menandai langkah besar lainnya menuju pembentukan kemampuan tempur yang sistematis.
Menurut Song, berkat pengalaman yang dikumpulkan dari kapal induk pertama Angkatan Laut PLA, Liaoning, Shandong mencapai kemampuan operasional dengan cepat dengan prosedur standar penuh.
Lebih lanjut, Song mengatakan dengan pelatihan di Laut China Selatan, sebuah lokasi di mana lingkungan maritim lebih rumit, Shandong menunjukkan kemampuannya di tengah situasi yang menantang.
"Pelatihan armada juga menunjukkan Shandong telah terintegrasi dengan kapal lain," kata Song.
“Liaoning baru-baru ini melakukan latihan di Pasifik Barat, dan sekarang Shandong berlatih di Laut China Selatan. Di masa depan, kedua kapal induk itu mungkin membentuk kelompok kapal induk ganda dan berlatih bersama,” katanya.
Pada saat yang sama, kapal induk China, Shandong, bersama kelompok tempurnya juga berada di perairan yang sama untuk latihan tempur.
Seorang pejabat pertahanan Amerika mengatakan kepada CNN bahwa dua kapal China membuntuti Kelompok Tempur Kapal Induk USS Nimitz AS.
Kelompok Tempur Kapal Induk (CSG) USS Nimitz terdiri dari kapal induk USS Nimitz, kapal penjelajah bersenjata rudal, dan tiga kapal perusak bersenjata rudal.
Baca Juga
Menurut komandan USS Nimitz, kelompok tempur yang memiliki kemampuan mematikan dan tidak mematikan dari “angkasa hingga bawah laut", melintasi setiap sumbu, dan setiap domain. Kelompok tempur tersebut baru pertama kalinya memasuki Laut China Selatan.
Sementara itu, media pemerintah Chinal, Global Times, pada Senin (16/1/2023), melaporkan Kelompok Tempur Kapal Induk Shandong telah mengadakan serangkaian latihan konfrontasi di Laut China Selatan pada saat Kelompok Tempur Kapal Induk USS Nimitz memasuki perairan yang sama.
Analis militer China, Song Zhongping, mengatakan kapal induk Shandong secara praktis telah meningkatkan kesiapan tempurnya.
Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China membenarkan bahwa Kelompok Tempur Kapal Induk Shandong melakukan latihan konfrontasi yang berorientasi pertempuran yang realistis di Laut China Selatan.
"Latihan itu mensimulasikan serangan pesawat musuh, dan jet tempur J-15 lepas landas dari Shandong dan melakukan pelatihan intersepsi," bunyi pernyataan Angkatan Laut PLA.
Selama latihan, Kelompok Tempur Kapal Induk Shandong juga mempraktikkan serangan dan pertahanan multidimensi lintas-layanan di permukaan, di udara dan di bawah air—dengan pilot J-15 baru yang disertifikasi untuk kemampuan operasional malam hari. Menurut Angkatan Laut PLA, itu menandai langkah besar lainnya menuju pembentukan kemampuan tempur yang sistematis.
Menurut Song, berkat pengalaman yang dikumpulkan dari kapal induk pertama Angkatan Laut PLA, Liaoning, Shandong mencapai kemampuan operasional dengan cepat dengan prosedur standar penuh.
Lebih lanjut, Song mengatakan dengan pelatihan di Laut China Selatan, sebuah lokasi di mana lingkungan maritim lebih rumit, Shandong menunjukkan kemampuannya di tengah situasi yang menantang.
"Pelatihan armada juga menunjukkan Shandong telah terintegrasi dengan kapal lain," kata Song.
“Liaoning baru-baru ini melakukan latihan di Pasifik Barat, dan sekarang Shandong berlatih di Laut China Selatan. Di masa depan, kedua kapal induk itu mungkin membentuk kelompok kapal induk ganda dan berlatih bersama,” katanya.
(min)
tulis komentar anda