Profil El Chapo, Bos Narkoba Terbesar Meksiko yang Kerap Kabur dari Penjara
Rabu, 11 Januari 2023 - 20:24 WIB
JAKARTA - Joaquin “El Chapo” Guzman adalah pemimpin kartel Sinaloa, geng narkoba terbesar di Meksiko. Dia sekarang menjalani hukuman penjara seumur hidup di Amerika Serikat (AS).
Sebelum diekstradisi dan dipenjara di AS, El Chapo kerap kabur dengan berbagai cara dari penjara Meksiko.
El Chapo merupakan julukan dari Joaquin Guzman yang berarti “Si Pendek” dalam bahasa Spanyol.
Joaquin Guzman lahir pada 1957 dari keluarga petani. Dia dibesarkan di Badiraguato, daerah miskin dan terpencil di Sinaloa, wilayah barat laut Meksiko.
Dilansir dari Britannica, El Chapo memulai karier kriminalnya pada tahun 1980-an, sebagai anggota gembong narkoba Guadalajara yang dipimpin oleh Miguel Ángel Félix Gallardo.
Setelah bisnis tersebut dibubarkan pada akhir 1980 an, El Chapo membentuk dan memimpin kartel di Sinaloa. Berbekal pengalaman sebelumny, El Chapo sukses mengembangkan teknik penyelundupan narkoba dengan caranya sendiri.
Cara itu termasuk membangun terowongan ber-AC di bawah tanah yang menghubungkan Meksiko dengan Amerika Serikat.
Kartel Sinaloa telah banyak menyelundupkan berbagai macam obat-obatan terlarang, termasuk marijuana, heroin, kokain, dan methamphetamine.
Pada tahun 1993, El Chapo ditangkap untuk pertama kalinya di Guatemala dan diekstradisi ke Meksiko. Dia akhirnya dijatuhi hukuman lebih dari 20 tahun dan dipenjara dengan keamanan maksimum.
Namun pada tahun 2001, dia berhasil kabur dengan cara menyuap sipir penjara yang korup. Investigasi otoritas berwenang mengarah pada penangkapan atas tuduhan korupsi terhadap banyak pegawai penjara, termasuk sipir.
Nama bos kartel narkoba ini sempat muncul di majalah Forbes tahun 2009 dengan kekayaan bersih mencapai USD1 miliar.
Karier kriminalnya mulai memuncak pada tahun 2004 ketika Amerika Serikat menganggap El Chapo sebagai target prioritas dalam perang melawan narkoba.
El Chapo akhirnya kembali dibekuk polisi pada tahun 2014. Penangkapannya adalah hasil dari operasi selama seminggu oleh Drug Enforcement Administration (DEA) AS dan marinir Meksiko.
Namun pada 11 Juni 2015, Guzman kembali berhasil kabur dari penjara Altiplano melalui lubang yang berada di selnya ke terowongan sepanjang lebih dari 1,5 km yang mengarah ke sebuah rumah di lokasi konstruksi.
Dikutip dari BBC, pelarian Guzman sangat memalukan bagi pemerintahan presiden Meksiko saat itu, Enrique Pena Nieto. Karena sejak presiden ini berkuasa pada 2012, pihak berwenang telah banyak menahan dan membunuh para pengedar dan gembong narkoba.
Akhirnya pada 8 Januari 2016, diumumkan bahwa El Chapo telah ditangkap di Los Mochis, Sinaloa, setelah baku tembak terjadi.
Tahun berikutnya, penjahat yang selalu berhasil kabur dari penjara ini diekstradisi ke AS.
Di Amerika, dia didakwa dengan berbagai kejahatan, termasuk perdagangan narkoba, pencucian uang, dan konspirasi pembunuhan.
Kemudian pada Februari 2019, dia dinyatakan bersalah atas semua dakwaan, dan lima bulan kemudian dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Lihat Juga: Presiden Yahudi Meksiko Serukan Dunia Akui Negara Palestina, Kecam Invasi Israel di Gaza
Sebelum diekstradisi dan dipenjara di AS, El Chapo kerap kabur dengan berbagai cara dari penjara Meksiko.
El Chapo merupakan julukan dari Joaquin Guzman yang berarti “Si Pendek” dalam bahasa Spanyol.
Joaquin Guzman lahir pada 1957 dari keluarga petani. Dia dibesarkan di Badiraguato, daerah miskin dan terpencil di Sinaloa, wilayah barat laut Meksiko.
Dilansir dari Britannica, El Chapo memulai karier kriminalnya pada tahun 1980-an, sebagai anggota gembong narkoba Guadalajara yang dipimpin oleh Miguel Ángel Félix Gallardo.
Setelah bisnis tersebut dibubarkan pada akhir 1980 an, El Chapo membentuk dan memimpin kartel di Sinaloa. Berbekal pengalaman sebelumny, El Chapo sukses mengembangkan teknik penyelundupan narkoba dengan caranya sendiri.
Cara itu termasuk membangun terowongan ber-AC di bawah tanah yang menghubungkan Meksiko dengan Amerika Serikat.
Kartel Sinaloa telah banyak menyelundupkan berbagai macam obat-obatan terlarang, termasuk marijuana, heroin, kokain, dan methamphetamine.
Pada tahun 1993, El Chapo ditangkap untuk pertama kalinya di Guatemala dan diekstradisi ke Meksiko. Dia akhirnya dijatuhi hukuman lebih dari 20 tahun dan dipenjara dengan keamanan maksimum.
Namun pada tahun 2001, dia berhasil kabur dengan cara menyuap sipir penjara yang korup. Investigasi otoritas berwenang mengarah pada penangkapan atas tuduhan korupsi terhadap banyak pegawai penjara, termasuk sipir.
Nama bos kartel narkoba ini sempat muncul di majalah Forbes tahun 2009 dengan kekayaan bersih mencapai USD1 miliar.
Karier kriminalnya mulai memuncak pada tahun 2004 ketika Amerika Serikat menganggap El Chapo sebagai target prioritas dalam perang melawan narkoba.
El Chapo akhirnya kembali dibekuk polisi pada tahun 2014. Penangkapannya adalah hasil dari operasi selama seminggu oleh Drug Enforcement Administration (DEA) AS dan marinir Meksiko.
Namun pada 11 Juni 2015, Guzman kembali berhasil kabur dari penjara Altiplano melalui lubang yang berada di selnya ke terowongan sepanjang lebih dari 1,5 km yang mengarah ke sebuah rumah di lokasi konstruksi.
Dikutip dari BBC, pelarian Guzman sangat memalukan bagi pemerintahan presiden Meksiko saat itu, Enrique Pena Nieto. Karena sejak presiden ini berkuasa pada 2012, pihak berwenang telah banyak menahan dan membunuh para pengedar dan gembong narkoba.
Akhirnya pada 8 Januari 2016, diumumkan bahwa El Chapo telah ditangkap di Los Mochis, Sinaloa, setelah baku tembak terjadi.
Tahun berikutnya, penjahat yang selalu berhasil kabur dari penjara ini diekstradisi ke AS.
Di Amerika, dia didakwa dengan berbagai kejahatan, termasuk perdagangan narkoba, pencucian uang, dan konspirasi pembunuhan.
Kemudian pada Februari 2019, dia dinyatakan bersalah atas semua dakwaan, dan lima bulan kemudian dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Lihat Juga: Presiden Yahudi Meksiko Serukan Dunia Akui Negara Palestina, Kecam Invasi Israel di Gaza
(min)
tulis komentar anda