Seorang Kardinal Ungkap Rencana Rahasia Gulingkan Paus Fransiskus

Selasa, 10 Januari 2023 - 15:46 WIB
Paus Fransiskus memimpin Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, 24 Desember 2020. Foto/Vincenzo Pinto/REUTERS
ROMA - Menyusul kematian Paus Benediktus XVI, sekelompok kardinal di Vatikan telah memulai proyek untuk menekan Paus Fransiskus yang menjabat untuk mengundurkan diri.

Tudingan itu diungkapkan seorang kardinal yang tidak disebutkan namanya kepada La Stampa yang berbasis di Turin.

Pengungkapan plot (rencana) yang diduga rahasia ini telah diungkap media lain, terutama beberapa tabloid di Inggris.



The Express dan Daily Mail menerbitkan versi cerita mereka pada Senin (9/1/2023), mengacu pada artikel yang muncul di La Stampa sehari sebelumnya.



Keduanya menampilkan kutipan dari seorang kardinal anonim, dikatakan orang Italia, bahwa rencana itu akan terungkap sepanjang “berbagai sumbu dan fase” tetapi dengan satu-satunya tujuan menempatkan kepausan “di bawah tekanan sedemikian rupa sehingga Fransiskus harus mengundurkan diri.”

“Para komplotan adalah minoritas saat ini, jadi mereka perlu waktu untuk melemahkan Paus Fransiskus dan memenangkan hati para kardinal lainnya,” ungkap sumber itu.

Kampanye mereka konon akan berfokus pada “pilihan doktrinal” Paus yang telah menimbulkan ketidakpuasan di antara umat Katolik yang lebih konservatif, terutama mengenai homoseksualitas, aborsi dan perceraian, serta kesehatannya yang menurun.

Fransiskus (86) telah menjalani beberapa operasi selama setahun terakhir dan terkadang harus menggunakan kursi roda untuk bergerak.

Pendahulunya Benediktus XVI mengambil langkah yang tidak biasa dengan mengundurkan diri pada Februari 2013, dengan alasan usia lanjut.

Dia meninggal bulan lalu, pada usia 95 tahun. Menurut spekulasi media, para "komplotan" tidak ingin bergerak melawan Fransiskus ketika Benediktus masih hidup, untuk menghindari situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di mana dua paus pensiun saat masih hidup.

La Stampa melihat sesuatu yang mencurigakan dalam fakta bahwa Paus Fransiskus baru-baru ini bertemu dengan Kardinal Georg Gaenswein, mantan sekretaris pribadi Paus Benediktus dan secara resmi masih menjadi prefek rumah tangga kepausan.

Menurut laporan itu, Kardinal Georg Gaenswein tetap kesal karena Paus baru pada dasarnya memensiunkannya dalam segala hal kecuali namanya.

Outlet Italia mengatakan Paus Fransiskus telah membahas tuduhan kardinal kelahiran Jerman itu dalam khotbah Minggunya.

Saat itu Paus Fransiskus mengatakan kepada umat beriman bahwa, "Gosip adalah senjata yang mematikan, membunuh, membunuh cinta, membunuh masyarakat, membunuh persaudaraan."

Fransiskus juga telah membuat beberapa kesalahan politik dalam beberapa bulan terakhir.

Vatikan meminta maaf kepada Rusia atas wawancara Paus dengan majalah Jesuit Amerika, di mana dia menggambarkan Muslim Chechnya dan terutama Buryat Buddhis sebagai orang Rusia yang "paling kejam".

Moskow memprotes tudingan Paus terhadap komunitas minoritas, sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengkritik kata-kata Paus sebagai "aneh" dan "tidak Kristen."

Bulan lalu, Fransiskus menggambarkan konflik di Ukraina sebagai "perang global", menambahkan bahwa perang semacam itu dimulai "ketika satu kerajaan mulai melemah."
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More