Bantu Rusia, 300 Tentara Chechnya Dikerahkan ke Medan Perang Ukraina

Senin, 09 Januari 2023 - 06:56 WIB
"Pasukan Chechnya akan menunjukkan kepada Anda bahwa praktik Rusia mengajarkan perang lebih baik daripada teori asing dan rekomendasi penasihat militer," katanya, yang dilansir The Guardian.

Pada bulan Oktober, Kadyrov berpendapat Moskow harus mempertimbangkan pengerahan senjata nuklir low-yield di Ukraina, setelah Rusia menarik pasukannya dari kota timur Lyman.

Dia mengatakan dirinya percaya langkah-langkah yang lebih drastis harus diambil oleh Kremlin, mulai dari darurat militer hingga peledakan senjata nuklir.

Tetapi juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjauhkan Moskow dari komentar tersebut dengan mengatakan pada konferensi pers: "Kepala daerah memiliki hak untuk mengungkapkan sudut pandang mereka, [namun] emosi harus dihilangkan dari penilaian apa pun di Ukraina."

Peskov terus menekankan kontribusi yang sangat besar yang diberikan para tentara Chechnya terhadap upaya invasi Rusia. Menurut media pemerintah Rusia, Kadyrov secara pribadi telah menginvestasikan banyak dalam perang tersebut.

Kadyrov mengepalai kelompok paramiliter terkenal yang dikenal sebagai Kadyrovtsy atau Kadyrovites dan telah dituduh melakukan sejumlah pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Namun dia membantah tuduhan itu.

"Pemimpin Chechnya didukung oleh Kremlin, dan dukungan serta uang Putin mengubah Kadyrov dari nol menjadi pahlawan," kata Yekaterina Sokirianskaya dari International Crisis Group kepada The Wall Street Journal.

"Tetapi dukungan yang sama telah membuat orang kuat Chechnya itu rentan dan sepenuhnya bergantung pada Kremlin," ujarnya.

Kadyrov secara terbuka menyebut dirinya "prajurit kaki Putin", dan diberi sanksi oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) pada bulan September karena perannya dalam memfasilitasi upaya invasi Moskow.

Siaran pers dari Departemen Keuangan AS mencatat Kadyrov telah mengumpulkan kekayaan ekstrem sebagai hasil dari hubungannya dengan Putin, termasuk kebun binatang pribadi dan dana gelap yang berlimpah.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More