Minum Obat Sirup Buatan India, 18 Anak di Uzbekistan Meninggal

Kamis, 29 Desember 2022 - 01:32 WIB
Sebanyak 18 anak-anak di Uzbekistan meninggal setelah meminum obat sirup buatan India. Foto/Ilustrasi/Sindonews
TASHKENT - Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengatakan sedikitnya 18 anak telah meninggal setelah mengonsumsi obat sirup yang diproduksi oleh produsen obat asal India , Marion Biotech Pvt Ltd.

Kementerian itu mengatakan 18 dari 21 anak yang mengonsumsi sirup Doc-1 Max saat menderita penyakit pernapasan akut meninggal setelah mengonsumsinya. Pada situs perusahaan, obat tersebut dipasarkan sebagai obat untuk gejala pilek dan flu.

Satu batch sirup mengandung etilen glikol, yang menurut kementerian merupakan zat beracun.



"Sirup tersebut diimpor ke Uzbekistan oleh Quramax Medical LLC," kata kementerian tersebut dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (29/12/2022).



Disebutkan pula sirup tersebut diberikan kepada anak-anak di rumah tanpa resep dokter, baik oleh orang tua atau atas saran apoteker, dengan dosis yang melebihi dosis standar untuk anak-anak.

Belum diketahui secara jelas apakah semua atau salah satu dari anak-anak tersebut telah mengkonsumsi dosis yang dicurigai atau telah mengkonsumsi lebih dari dosis standar, atau keduanya.

Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengatakan telah memecat tujuh karyawan karena kelalaian mereka tidak menganalisis kematian secara tepat waktu dan tidak mengambil tindakan yang diperlukan.

Dikatakan pihak kementerian telah mengambil tindakan disipliner terhadap beberapa "spesialis", tanpa menyebutkan peran apa yang dimiliki spesialis tersebut.

Kementerian itu juga menarik tablet dan sirup Doc-1 Max dari semua apotek.



Marion Biotech, Quramax Medical dan kementerian kesehatan India tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Sumber pemerintah India mengatakan kementerian kesehatan sedang menyelidiki masalah ini.

India pada hari Selasa meluncurkan inspeksi beberapa pabrik obat di seluruh negara itu untuk memastikan standar kualitas tinggi.

Insiden di Uzbekistan mengikuti insiden serupa di Gambia, di mana sedikitnya 70 anak meninggal disebabkan oleh sirup obat batuk dan flu yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals Ltd yang berbasis di New Delhi. Baik pemerintah India maupun perusahaan telah menyangkal bahwa obat-obatan itu penyebab kematian.

India dikenal sebagai "apotek dunia" dan ekspor obat-obatannya meningkat lebih dari dua kali lipat selama dekade terakhir menjadi USD24,5 miliar pada tahun fiskal lalu.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More