Putin Ungkap Ancaman terhadap Negara-negara Bekas Soviet
Selasa, 27 Desember 2022 - 15:04 WIB
Putin juga menunjukkan anggota CIS sangat erat dalam hal budaya dan sejarah, dengan bahasa Rusia menjadi “kekuatan pemersatu yang kuat, menyatukan negara multinasional kita.”
Pernyataan presiden datang setelah dia menuduh Barat "merancang skenario untuk memicu konflik baru" di ruang pasca-Soviet dalam upaya mengejar "kebijakan mendikte di semua bidang."
Dia mengutip konflik Ukraina sebagai contoh dari upaya tersebut pada pertemuan September dengan para kepala badan keamanan CIS.
Dibentuk setelah pembubaran Uni Soviet dan menggabungkan beberapa bekas republiknya, CIS mempromosikan kerja sama dalam urusan ekonomi, politik, dan militer.
Selain Putin, KTT tersebut dihadiri para pemimpin Azerbaijan, Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Pernyataan presiden datang setelah dia menuduh Barat "merancang skenario untuk memicu konflik baru" di ruang pasca-Soviet dalam upaya mengejar "kebijakan mendikte di semua bidang."
Dia mengutip konflik Ukraina sebagai contoh dari upaya tersebut pada pertemuan September dengan para kepala badan keamanan CIS.
Dibentuk setelah pembubaran Uni Soviet dan menggabungkan beberapa bekas republiknya, CIS mempromosikan kerja sama dalam urusan ekonomi, politik, dan militer.
Selain Putin, KTT tersebut dihadiri para pemimpin Azerbaijan, Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
(sya)
tulis komentar anda