Serangan di Kherson Tewaskan 10 orang, Rusia Salahkan Pasukan Pro-Kiev
Minggu, 25 Desember 2022 - 11:13 WIB
Ukraina merebut kembali Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang dikuasai Rusia sejak invasi 24 Februari, pada November lalu. Sejak itu, Kiev mengatakan pasukan Rusia telah menembaki kota itu dari seberang sungai Dnipro yang luas.
Pembantu presiden Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, mengatakan serangan itu berasal dari peluncur roket ganda Grad.
Ajudan Zelensky lainnya, Mykhailo Podolyak, mengkritik mereka yang menyerukan Kiev untuk melakukan pembicaraan damai dengan Rusia, merujuk pada jaringan listrik Ukraina yang tanpa henti dihantam Moskow sejak Oktober lalu yang telah menyebabkan jutaan orang hidup tanpa pemanas atau air.
“Saya akan mengingatkan mereka yang mengusulkan untuk mempertimbangkan inisiatif 'perdamaian' (Rusia): Saat ini Rusia sedang 'bernegosiasi,' membunuh penduduk Kherson, memusnahkan Bakhmut, menghancurkan jaringan Kiev/Odesa, menyiksa warga sipil di Melitopol,” tulis Podolyak.
“Rusia ingin membunuh dengan impunitas. Haruskah kita mengizinkannya?" tanyanya.
Yanushevych sebelumnya membagikan pesan dari bank darah kota yang menyerukan sumbangan mendesak.
Kiev, menurut perdana menteri Ukraina, masih belum pulih dari gelombang serangan rudal hari Senin, yang mematikan separuh pasokan listrik kota keesokan harinya.
Pembantu presiden Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, mengatakan serangan itu berasal dari peluncur roket ganda Grad.
Ajudan Zelensky lainnya, Mykhailo Podolyak, mengkritik mereka yang menyerukan Kiev untuk melakukan pembicaraan damai dengan Rusia, merujuk pada jaringan listrik Ukraina yang tanpa henti dihantam Moskow sejak Oktober lalu yang telah menyebabkan jutaan orang hidup tanpa pemanas atau air.
“Saya akan mengingatkan mereka yang mengusulkan untuk mempertimbangkan inisiatif 'perdamaian' (Rusia): Saat ini Rusia sedang 'bernegosiasi,' membunuh penduduk Kherson, memusnahkan Bakhmut, menghancurkan jaringan Kiev/Odesa, menyiksa warga sipil di Melitopol,” tulis Podolyak.
“Rusia ingin membunuh dengan impunitas. Haruskah kita mengizinkannya?" tanyanya.
Yanushevych sebelumnya membagikan pesan dari bank darah kota yang menyerukan sumbangan mendesak.
Kiev, menurut perdana menteri Ukraina, masih belum pulih dari gelombang serangan rudal hari Senin, yang mematikan separuh pasokan listrik kota keesokan harinya.
(ian)
tulis komentar anda