Covid-19 China Dikhawatirkan Lepas Kendali, Beredar Video Mayat Menumpuk di RS
Rabu, 21 Desember 2022 - 04:23 WIB
Feigl-Ding baru-baru ini membagikan video di Twitter yang diklaim menunjukkan deretan pasien Covid-19 yang sakit parah dijejalkan ke rumah sakit yang jelas-jelas membentang—dengan beberapa terlihat tergeletak di lantai atau merosot di kursi—memperingatkan bahwa segala sesuatunya menjadi "termonuklir buruk".
“Rumah sakit benar-benar kewalahan di China sejak pembatasan dicabut,” tulis dia dalam posting-nya.
Ahli epidemiologi ini memperkirakan lebih dari 60 persen warga China dan 10 persen populasi Bumi kemungkinan besar akan terinfeksi virus itu selama 90 hari ke depan.
“Kematian mungkin dalam jutaan—jamak. Ini baru permulaan,” lanjut dia.
Klaimnya didukung oleh perkiraan baru-baru ini oleh analis data kesehatan Airfinity, yang memperkirakan China menghadapi antara 1,3 hingga 2,1 juta kematian antara sekarang dan akhir Maret mendatang.
Ahli epidemiologi lainnya, Ben Cowling, setuju dengan angka-angka yang menakutkan itu. Dia mengatakan kepada NPR, Selasa (20/12/2022): "Lonjakan itu, sayangnya akan datang dengan sangat cepat."
"Rumah sakit akan berada di bawah tekanan mungkin pada akhir bulan ini," imbuh dia.
Yang menjadi perhatian utama Cowling dan pakar kesehatan lainnya adalah apa yang disebut "nomor R" China, yang mengacu pada berapa banyak orang yang rata-rata terinfeksi oleh pasien Covid-19.
Video kedua yang dibagikan oleh Feigl-Ding yang diklaim menunjukkan mayat menumpuk di rumah sakit juga membuktikan bencana yang berkembang di China, di mana ahli epidemiologi itu mengeklaim melalui serangkaian tweet bahwa kematian sangat tidak dilaporkan—memberi bobot pada klaim pemerintah menutup-nutupi.
“Rumah sakit benar-benar kewalahan di China sejak pembatasan dicabut,” tulis dia dalam posting-nya.
Baca Juga
Ahli epidemiologi ini memperkirakan lebih dari 60 persen warga China dan 10 persen populasi Bumi kemungkinan besar akan terinfeksi virus itu selama 90 hari ke depan.
“Kematian mungkin dalam jutaan—jamak. Ini baru permulaan,” lanjut dia.
Klaimnya didukung oleh perkiraan baru-baru ini oleh analis data kesehatan Airfinity, yang memperkirakan China menghadapi antara 1,3 hingga 2,1 juta kematian antara sekarang dan akhir Maret mendatang.
Ahli epidemiologi lainnya, Ben Cowling, setuju dengan angka-angka yang menakutkan itu. Dia mengatakan kepada NPR, Selasa (20/12/2022): "Lonjakan itu, sayangnya akan datang dengan sangat cepat."
"Rumah sakit akan berada di bawah tekanan mungkin pada akhir bulan ini," imbuh dia.
Yang menjadi perhatian utama Cowling dan pakar kesehatan lainnya adalah apa yang disebut "nomor R" China, yang mengacu pada berapa banyak orang yang rata-rata terinfeksi oleh pasien Covid-19.
Video kedua yang dibagikan oleh Feigl-Ding yang diklaim menunjukkan mayat menumpuk di rumah sakit juga membuktikan bencana yang berkembang di China, di mana ahli epidemiologi itu mengeklaim melalui serangkaian tweet bahwa kematian sangat tidak dilaporkan—memberi bobot pada klaim pemerintah menutup-nutupi.
tulis komentar anda