4 Keuntungan Besar Erdogan setelah Sukses Menggulingkan Assad
loading...
A
A
A
ANKARA - Setelah mendukung pemberontak yang menggulingkan Bashar al-Assad , Recep Tayyip Erdogan dari Turki telah meningkatkan kedudukan internasionalnya. Itu membuatnya berada dalam posisi yang baik untuk menjadi penengah antara Rusia dan Ukraina.
Meskipun Turki tidak terlibat langsung dalam penggulingan pemimpin kuat Suriah tersebut, Turki telah lama menjalin hubungan kerja dengan pemberontak HTS yang dipimpin kaum Islamis di balik dorongan tersebut, sehingga Turki memiliki jalur langsung ke Damaskus sementara pemerintah lain khawatir mengenai akar Al-Qaeda kelompok tersebut.
Erdogan gembira ketika para pemberontak menyerbu Damaskus, dan beberapa hari kemudian, kepala mata-matanya Ibrahim Kalin menjadi tokoh penting pertama yang mengunjungi pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani, yang sekarang menggunakan nama aslinya Ahmed al-Sharaa.
Pada minggu yang sama, Erdogan berhasil meraih kemenangan diplomatik lainnya dengan menjadi perantara berakhirnya pertikaian sengit selama setahun antara Ethiopia dan Somalia.
Dalam dorongan lain untuk posisi internasional Erdogan, peran Turki dalam pergolakan Suriah mendapat pujian pada hari Senin dari presiden terpilih Donald Trump.
"Saya pikir Turki sangat cerdas... Turki melakukan pengambilalihan yang tidak bersahabat, tanpa banyak nyawa yang hilang," kata pengusaha miliarder itu kepada wartawan di kediamannya di Florida.
Pemerintahnya "telah dengan hati-hati membina hubungan dengan aktor negara dan non-negara untuk memaksimalkan pengaruh Turki di halaman belakangnya dan lebih jauh lagi," katanya.
"Hasilnya sangat jelas terlihat di Suriah dan Tanduk Afrika. Erdogan telah memainkan kartunya dengan baik sampai sekarang dan dia memegang peranan yang patut dibanggakan di Suriah."
Beberapa hari kemudian, Erdogan juga menawarkan diri untuk turun tangan guna menyelesaikan perselisihan antara Khartoum dan Abu Dhabi atas konflik brutal yang melanda Sudan yang telah menewaskan puluhan ribu orang.
Baca Juga: Sekutu Terus Tergerus, Sampai Kapan Iran Akan Bertahan?
Meskipun Turki tidak terlibat langsung dalam penggulingan pemimpin kuat Suriah tersebut, Turki telah lama menjalin hubungan kerja dengan pemberontak HTS yang dipimpin kaum Islamis di balik dorongan tersebut, sehingga Turki memiliki jalur langsung ke Damaskus sementara pemerintah lain khawatir mengenai akar Al-Qaeda kelompok tersebut.
Erdogan gembira ketika para pemberontak menyerbu Damaskus, dan beberapa hari kemudian, kepala mata-matanya Ibrahim Kalin menjadi tokoh penting pertama yang mengunjungi pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani, yang sekarang menggunakan nama aslinya Ahmed al-Sharaa.
Pada minggu yang sama, Erdogan berhasil meraih kemenangan diplomatik lainnya dengan menjadi perantara berakhirnya pertikaian sengit selama setahun antara Ethiopia dan Somalia.
Dalam dorongan lain untuk posisi internasional Erdogan, peran Turki dalam pergolakan Suriah mendapat pujian pada hari Senin dari presiden terpilih Donald Trump.
"Saya pikir Turki sangat cerdas... Turki melakukan pengambilalihan yang tidak bersahabat, tanpa banyak nyawa yang hilang," kata pengusaha miliarder itu kepada wartawan di kediamannya di Florida.
4 Keuntungan Besar Erdogan setelah Sukses Menggulingkan Assad
1. Memperkuat Pengaruh Turki
"Erdogan telah memainkan permainan jangka panjang dari perspektif proyeksi kekuatan dan keamanan," kata Anthony Skinner, direktur penelitian di Marlow Global, kepada AFP.Pemerintahnya "telah dengan hati-hati membina hubungan dengan aktor negara dan non-negara untuk memaksimalkan pengaruh Turki di halaman belakangnya dan lebih jauh lagi," katanya.
"Hasilnya sangat jelas terlihat di Suriah dan Tanduk Afrika. Erdogan telah memainkan kartunya dengan baik sampai sekarang dan dia memegang peranan yang patut dibanggakan di Suriah."
Beberapa hari kemudian, Erdogan juga menawarkan diri untuk turun tangan guna menyelesaikan perselisihan antara Khartoum dan Abu Dhabi atas konflik brutal yang melanda Sudan yang telah menewaskan puluhan ribu orang.
Baca Juga: Sekutu Terus Tergerus, Sampai Kapan Iran Akan Bertahan?