Media Rusia Ledek Sistem Rudal Patriot AS Hendak Dikirim ke Ukraina: Pernah Kebobolan di Saudi

Kamis, 15 Desember 2022 - 15:12 WIB
Media Rusia meledek rencana AS mengirim sistem rudal Patriot ke Ukraina karena senjata itu pernah kebobolan di Arab Saudi dan Jepang. Foto/REUTERS
MOSKOW - Berbagai media Amerika Serikat (AS) telah melaporkan bahwa Pentagon sedang menyelesaikan rencana untuk mengirim sistem rudal surface-to-air MIM-104 Patriot ke Ukraina . Rencana itu diledek media Rusia dengan menyebutnya "senjata tak berguna" karena pernah kebobolan saat dioperasikan di Arab Saudi dan Jepang.

"Pointless Patriots: Why Sending the US Missile System to Ukraine Wouldn’t Do Kiev AnyGood [Patriot Tak Berguna: Mengapa Mengirim Sistem Rudal AS ke Ukraina Tidak AkanBermanfaat bagi Kiev]," bunyi judul pemberitaan media Rusia, Sputnik.

Pemberitaan itu mengulas tentang masalah logistik dan pelatihan yang tidak sesederhana yang dibayangkan bagi pasukan Ukraina untuk mengoperasikan sistem rudal Amerika tersebut.



Sementara itu, Gedung Putih tidak dapat mengonfirmasi bahwa Amerika berencana untuk mengirim sistem rudal Patriot ke Ukraina.



"Ketika sudah siap untuk mengumumkan dan membicarakan detailnya, kami pasti akan melakukannya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan di Washington, seperti dikutip Sputnik, Kamis (15/12/2022).

Laporan tentang rencana AS untuk mengirim sistem rudal Patriot ke Ukraina belum merinci varian mana dari sistem tersebut.

Majalah pertahanan, Jane, berspekulasi itu akan melibatkan pengerahan satu baterai Patriot yang dipasang di truk dengan empat peluncur, yang mampu membawa hingga delapan misil pencegat PAC-3.

Angkatan Darat AS menyebut Patriot sebagai sistem pertahanan udara dan rudal terpandu utama.

Senjata, yang mulai beroperasi pada 1980-an, dan telah dijual ke lebih dari selusin sekutu AS dalam beberapa dekade sejak itu, dirancang untuk melibatkan beragam target udara, mulai dari drone, rudal balistik dan jelajah hingga jet dan helikopter.



Jangkauan operasional misilnya bervariasi dari 90 km untuk PAC-1, 160 km untuk PAC-2, hingga antara 30 dan 60 km untuk PAC-3/PAC-3MSE.

Rudal dari sistem ini memiliki ketinggian maksimum lebih dari 24 km, dan beroperasi pada kecepatan antara Mach 2,8 hingga Mach 4—cukup untuk mencegat hampir semua proyektil yang masuk (secara teori).

Tetapi pengiriman sistem senjata semacam itu ke Ukraina, terutama jika hanya satu baterai, mungkin memiliki nilai yang dipertanyakan bagi Kiev. Sputnik kemudian merinci rentetan insiden kebobolan dari sistem rudal Patriot. Berikut rinciannya.

1. Kebobolan di Arab Saudi

Terlepas dari penyebarannya yang luas (Angkatan Darat AS sendiri memiliki lebih dari 1.100 peluncur dalam persediaannya) dan biayanya (USD1 juta hingga USD6 juta per rudal, dan USD1 miliar untuk baterai PAC-2 yang terdiri dari delapan peluncur) sejarah operasional Patriot belum benar-benar membuktikannya sebagai pembelian yang luar biasa.

Selama Perang Teluk pada Februari 1991, sebuah misil pencegat yang ditembakkan sistem Patriot gagal melacak dan mencegat rudal Scud Irak yang menargetkan pangkalan Amerika di Arab Saudi. Saat itu, rudal Scud menghantam barak dan membunuh 28 prajurit Garda Nasional Pennsylvania dan melukai 100 lainnya.

Raytheon dan Pentagon menolak kegagalan tersebut dengan menyalahkan kerusakan pada perangkat lunak, dan tetap mengklasifikasikan sistem itu sebagai senjata "ajaib" yang telah terbukti keefektifannya.

Namun, laporan Oktober 1992 kepada Komite Alokasi Pemerintah Dewan Perwakilan Rakyat mengungkapkan bahwa dengan menggunakan metodologi Angkatan Darat sendiri, Patriot terbukti hanya mencapai 9 persen dari hulu ledak Scud yang terlibat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More