Kremlin Sebut Ukraina Tak Ingin Berdamai, Ini Buktinya
Minggu, 27 November 2022 - 14:09 WIB
Peskov kemudian menegur bagaimana beberapa media meliput pernyataan Zelensky. Tanpa menjelaskan secara spesifik, dia mengatakan bahwa sejumlah outlet menyampaikan inti dari pernyataan tersebut dengan sangat salah. Peskov menggambarkannya hampir seolah-olah Presiden Zelensky siap untuk menangani masalah ini tidak menggunakan cara militer, tetapi melalui negosiasi perdamaian.
“Ini adalah interpretasi yang benar-benar salah,” tegas juru bicara Kremlin itu, mencatat bahwa konstitusi Ukraina menetapkan bahwa Semenanjung Crimea harus dikembalikan ke Ukraina dengan paksa.
"Dan de facto Ukraina belum menyerah dalam hal ini,” ujarnya.
Crimea memilih untuk bergabung dengan Rusia pada tahun 2014 setelah kerusuhan dengan kekerasan pecah di Kiev yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovich yang terpilih secara demokratis. Musim gugur ini, dua republik Donbass, serta Wilayah Kherson dan Zaporozhye atau Zaporozhia, juga memilih untuk menjadi bagian dari Rusia.
Pada akhir September, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow akan mempertahankan wilayah barunya "dengan kekuatan penuh dan segala cara yang kami miliki."
Komentar Peskov muncul setelah pekan lalu Vladimir Gavrilov, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, mengklaim bahwa Kiev dapat merebut Crimea paling cepat akhir tahun ini, meskipun ia mengaitkan kemungkinan tersebut dengan terjadinya 'angsa hitam', yang berarti peristiwa yang tidak mungkin dan tidak terduga.
“Ini adalah interpretasi yang benar-benar salah,” tegas juru bicara Kremlin itu, mencatat bahwa konstitusi Ukraina menetapkan bahwa Semenanjung Crimea harus dikembalikan ke Ukraina dengan paksa.
"Dan de facto Ukraina belum menyerah dalam hal ini,” ujarnya.
Crimea memilih untuk bergabung dengan Rusia pada tahun 2014 setelah kerusuhan dengan kekerasan pecah di Kiev yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovich yang terpilih secara demokratis. Musim gugur ini, dua republik Donbass, serta Wilayah Kherson dan Zaporozhye atau Zaporozhia, juga memilih untuk menjadi bagian dari Rusia.
Pada akhir September, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow akan mempertahankan wilayah barunya "dengan kekuatan penuh dan segala cara yang kami miliki."
Komentar Peskov muncul setelah pekan lalu Vladimir Gavrilov, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, mengklaim bahwa Kiev dapat merebut Crimea paling cepat akhir tahun ini, meskipun ia mengaitkan kemungkinan tersebut dengan terjadinya 'angsa hitam', yang berarti peristiwa yang tidak mungkin dan tidak terduga.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda