Crimea Dihantam Serangan Drone, Pasukan Rusia Waspada
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pihak berwenang Semenanjung Crimea mengatakan wilayah yang dicaplok Rusia dari Ukraina menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak atau drone pada Selasa. Mereka menambahkan bahwa pasukan Rusia yang berada di sana memasang sikap waspada.
Serangan itu terjadi saat Kiev mengklaim kemenangan teritorial lainnya dan hanya beberapa hari setelah Moskow mengatakan pihaknya memperkuat posisinya di Semenanjung Crimea.
"Ada serangan dengan drone," kata gubernur wilayah administratif Sevastopol di Crimea, Mikhail Razvozhayev, di Telegram.
"Pasukan pertahanan udara kami sedang bekerja sekarang," imbuhnya seperti dikutip dari The Moscow Times, Rabu (23/11/2022).
Dia mengatakan dua drone sudah ditembak jatuh.
Razvozhayev mengatakan tidak ada infrastruktur sipil yang rusak dan meminta warga untuk tetap tenang.
Moskow mencaplok Crimea pada tahun 2014 setelah demonstrasi pro-demokrasi nasional yang menyebabkan penggulingan presiden Ukraina yang bersahabat dengan Kremlin.
Rusia menggunakan Semenanjung Crimea, yang menampung beberapa pangkalan militer penting Rusia, sebagai landasan peluncuran untuk invasi Februari ke Ukraina.
Namun dalam beberapa bulan terakhir pasukan Ukraina telah mendorong serangan balasan di selatan menuju Crimea dan awal bulan ini merebut kembali Kherson, ibu kota wilayah yang berbatasan dengan semenanjung yang dianeksasi itu.
Serangan itu terjadi saat Kiev mengklaim kemenangan teritorial lainnya dan hanya beberapa hari setelah Moskow mengatakan pihaknya memperkuat posisinya di Semenanjung Crimea.
"Ada serangan dengan drone," kata gubernur wilayah administratif Sevastopol di Crimea, Mikhail Razvozhayev, di Telegram.
"Pasukan pertahanan udara kami sedang bekerja sekarang," imbuhnya seperti dikutip dari The Moscow Times, Rabu (23/11/2022).
Dia mengatakan dua drone sudah ditembak jatuh.
Razvozhayev mengatakan tidak ada infrastruktur sipil yang rusak dan meminta warga untuk tetap tenang.
Moskow mencaplok Crimea pada tahun 2014 setelah demonstrasi pro-demokrasi nasional yang menyebabkan penggulingan presiden Ukraina yang bersahabat dengan Kremlin.
Rusia menggunakan Semenanjung Crimea, yang menampung beberapa pangkalan militer penting Rusia, sebagai landasan peluncuran untuk invasi Februari ke Ukraina.
Namun dalam beberapa bulan terakhir pasukan Ukraina telah mendorong serangan balasan di selatan menuju Crimea dan awal bulan ini merebut kembali Kherson, ibu kota wilayah yang berbatasan dengan semenanjung yang dianeksasi itu.