Terbang Lintas Negara untuk Kencan, Wanita Ini Malah Dibunuh dan Organnya Diambil

Jum'at, 25 November 2022 - 15:56 WIB
Rela menempun jarak 3.000 mil untuk bertemu pacarnya di dunia maya, Blanca Arellano (51) malah berakhir tragis. Foto/Independent
MEXICO CITY - Nasib tragis harus dialami oleh seorang wanita asal Meksiko yang rela terbang 3.000 mil untuk bertemu pacarnya di dunia maya di Peru . Kencan yang seharusnya romantis malah menjadi mimpi buruk setelah potongan tubuhnya ditemukan terdampar di pantai.

Blanca Arellano (51) memberi tahu keluarganya pada akhir Juli bahwa ia akan melakukan perjalanan ke Lima, Peru. Ia berencana bertemu langsung dengan Juan Pablo Jesús Villafuerte, pria yang telah dia kencani secara online selama beberapa bulan.

Keluarganya mengatakan bahwa Arellano berencana untuk mengunjungi kota pantai Huacho, tempat tinggal pacar Perunya yang berusia 37 tahun, dan itu tetap menjadi cerita yang mereka yakini sampai mereka berhenti mendengar kabar darinya pada 7 November.

Jika bukan karena upaya keponakan Blanca yang paham media sosial, kasus ini mungkin tidak akan terbongkar karena postingan tentang bibinya yang hilang mendapatkan ratusan suka, retweet, dan komentar.



“Saya tidak pernah berpikir saya akan berada dalam situasi ini, tetapi hari ini saya meminta dukungan Anda untuk menyebarkan postingan ini dan menemukan salah satu orang yang paling dicintai dan penting dalam hidup saya. Bibiku Blanca Olivia Arellano Gutierrez menghilang pada Senin 07 November di Peru. Kami mengkhawatirkan nyawanya,” bunyi postingan yang diunggah pada tanggal 12 November seperti dikutip dari Independent, Jumat (25/11/2022).

Dalam postingannya, keponakan Blanca mengaku mulai merasa was-was tentang mahasiswa kedokteran yang berkenalan dengan bibinya di forum perjudian online setelah percakapan dengannya pada bulan November mengungkapkan bahwa pasangan itu telah putus. Mantan kekasih bibinya mengklaim bahwa Blanca telah kembali ke Meksiko.

"Saya memutuskan untuk berkomunikasi dengan Juan P karena dia adalah satu-satunya kontak yang dia miliki di negara itu dan di situlah ketakutan kami dipicu," tulisnya dalam postingan lanjutan ke utas Twitternya tentang hilangnya sang bibi.



"Apa kah dia baik baik saja?" tanya keponakan Blanca yang putus asa itu, menekankan dalam rangkaian postingannya bagaimana Juan P adalah satu-satunya orang di negara itu yang dikenal bibinya.

Mahasiswa kedokteran itu menjawab dengan mengatakan bahwa dia telah berhenti berbicara dengan Blanca beberapa hari sebelumnya. Ia juga mengaku Blanca mengatakan kepadanya bahwa ia akan naik pesawat kembali ke Meksiko setelah putus.

"Saya tidak dapat menawarkan kehidupan yang dia inginkan," klaim Juan P.

Keponakan Blanca itu mencatat dalam postingannya bagaimana perilaku ini sangat tidak seperti biasanya dari bibinya, karena dia tidak akan hilang seperti itu saja tanpa peringatan.

"Juan P adalah satu-satunya kontak yang kami miliki dan dia adalah orang terakhir yang melihat Bibi Blanca saya masih hidup, sampai saat ini dia belum mau bekerja sama dengan informasi yang dapat memudahkan pencariannya dan hari ini," tambahnya dalam salah satu postingan lanjutannya.

Untuk bagiannya, Juan P memberi tahu keponakan Blanca bahwa dia telah melakukan "perannya" tetapi mulai saat ini, dia tidak dapat lagi membantu keluarga dalam menemukan kerabat mereka yang hilang. Juan P mengklaim bahwa dia tidak tahu apa pun dan mengaku sedih.

"Hati-hati dan saya harap dia selamat kembali ke rumah," kata pria berusia 37 tahun itu dalam pertukaran pesan teks terakhirnya dengan keluarga.



Segera setelah itu, otoritas Peru meluncurkan penyelidikan setelah postingan itu menjadi viral.

Pada 10 November, penemuan mengerikan dari jari yang terputus dengan cincin perak menjadi kabar buruk bagi keluarga Blanca. Meskipun ujung jari pengenal telah dilepas, menurut penyelidik, keluarga tersebut mengetahui jika itu adalah cincin perak yang dikenakan oleh Blanca.

Pada hari-hari berikutnya, penemuan yang lebih buruk mulai terdampar di pantai yang sama di Huacho, termasuk kepala tanpa wajah, lengan, dan akhirnya batang tubuh dengan semua organ dalam yang tampaknya sengaja dikeluarkan.

Surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Juan P Villafuerte pada 17 November, dan dia dijadikan tersangka utama dalam penyelidikan pembunuhan Blanca.

"Juan Pablo Villafuerte ditangkap atas tuduhan perdagangan organ manusia," kata jaksa agung Peru dalam konferensi pers pada Senin, menurut Latin Noticias.

Dalam pengungkapan mengerikan yang baru terungkap beberapa hari setelah penangkapan mahasiswa kedokteran berusia 37 tahun itu, Villafuerte diduga mulai memposting video di TikTok tak lama setelah hilangnya Blanca yang tampaknya menunjukkan dia membedah organ manusia, termasuk pankreas dan otak, seperti dilaporkan El Populer.

Outlet El Pais melaporkan saat menggeledah rumah tersangka, penyelidik juga menemukan bukti darah berceceran di seluruh apartemennya, termasuk di kamar mandi, ruang cuci, dan di kasur serta perlengkapan kebersihan.



"Kami tidak memiliki kata-kata untuk mengungkapkan apa yang kami alami," tweet keponakan Blanca pada hari Rabu.

“Bibi saya adalah orang yang baik hati, hangat, penuh cahaya, cerdas, berdedikasi, penuh kasih dan begitulah seharusnya dia dikenang,” tukasnya.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More