Boris Johnson Ungkap Jerman Minta Ukraina Menyerah pada Rusia
Kamis, 24 November 2022 - 11:31 WIB
LONDON - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengungkap bahwa Jerman telah meminta Ukraina menyerah pada Rusia ketimbang melakukan perlawanan panjang. Menurutnya, alasannya karena masalah ekonomi.
Johson mengungkapkan hal itu dalam wawancaranya dengan CNN Portugal. Dia mengatakan bahwa sebelum Moskow meluncurkan operasi militernya pada akhir Februari, beberapa negara Barat memiliki “perspektif yang sangat berbeda” tentang konflik yang sedang terjadi.
"Pandangan Jerman pada satu tahap adalah bahwa jika itu akan terjadi, yang akan menjadi bencana, maka akan lebih baik jika semuanya segera berakhir, dan Ukraina melipat," katanya.
Dia menambahkan bahwa sikap Berlin itu didukung oleh segala macam alasan ekonomi yang sehat.
Johnson melanjutkan dengan mengatakan bahwa kepemimpinan Prancis menolak sampai saat terakhir pada rencana Rusia untuk mengirim pasukan ke Ukraina, sementara otoritas Italia hanya mengatakan bahwa mereka tidak dapat mendukung posisi yang dianut oleh negara negara-negara Barat lain, mengingat ketergantungan besar mereka pada energi Moskow.
Namun, Johnson mengatakan negara-negara Barat dengan cepat berkumpul di sekitar Kiev setelah permusuhan skala besar pecah.
“Setelah semua kecemasan saya...Saya menghargai cara Uni Eropa bertindak. Mereka telah bersatu. Sanksinya berat," katanya.
Sementara itu, Jerman dengan marah menolak klaim Boris Johnson.
Johson mengungkapkan hal itu dalam wawancaranya dengan CNN Portugal. Dia mengatakan bahwa sebelum Moskow meluncurkan operasi militernya pada akhir Februari, beberapa negara Barat memiliki “perspektif yang sangat berbeda” tentang konflik yang sedang terjadi.
"Pandangan Jerman pada satu tahap adalah bahwa jika itu akan terjadi, yang akan menjadi bencana, maka akan lebih baik jika semuanya segera berakhir, dan Ukraina melipat," katanya.
Dia menambahkan bahwa sikap Berlin itu didukung oleh segala macam alasan ekonomi yang sehat.
Johnson melanjutkan dengan mengatakan bahwa kepemimpinan Prancis menolak sampai saat terakhir pada rencana Rusia untuk mengirim pasukan ke Ukraina, sementara otoritas Italia hanya mengatakan bahwa mereka tidak dapat mendukung posisi yang dianut oleh negara negara-negara Barat lain, mengingat ketergantungan besar mereka pada energi Moskow.
Namun, Johnson mengatakan negara-negara Barat dengan cepat berkumpul di sekitar Kiev setelah permusuhan skala besar pecah.
“Setelah semua kecemasan saya...Saya menghargai cara Uni Eropa bertindak. Mereka telah bersatu. Sanksinya berat," katanya.
Sementara itu, Jerman dengan marah menolak klaim Boris Johnson.
tulis komentar anda