Bos Perusahaan Listrik Desak Warga Tinggalkan Ukraina, Ini Alasannya
Senin, 21 November 2022 - 21:10 WIB
“Menyangkal pernyataan panik yang disebarkan jejaring sosial dan media online, kami meyakinkan Anda bahwa situasi pasokan energi sulit, tetapi terkendali,” papar pernyataan Kementerian Energi Ukraina.
DTEK juga meremehkan ucapan CEO tersebut. Perusahaan membantah Timchenko telah meminta orang meninggalkan negara itu.
Perusahaan menyebut kutipan yang dipotong dengan hati-hati dari wawancaranya dengan BBC untuk mendukung klaim mereka.
“Ini bukan (suatu) keadaan darurat untuk segera pergi, tetapi kita perlu mengatur diri kita sendiri, kita semua adalah pejuang di bidang energi,” ujar Timchenko dalam kutipan yang diterbitkan DTEK.
Militer Rusia mulai menargetkan infrastruktur energi Ukraina pada awal Oktober, setelah truk pengeboman yang mematikan merusak Jembatan Crimea.
Moskow menyalahkan insiden itu pada Kiev, dan menyatakan itu hanya upaya terbaru Ukraina untuk merusak infrastruktur sipil di Rusia.
DTEK juga meremehkan ucapan CEO tersebut. Perusahaan membantah Timchenko telah meminta orang meninggalkan negara itu.
Perusahaan menyebut kutipan yang dipotong dengan hati-hati dari wawancaranya dengan BBC untuk mendukung klaim mereka.
“Ini bukan (suatu) keadaan darurat untuk segera pergi, tetapi kita perlu mengatur diri kita sendiri, kita semua adalah pejuang di bidang energi,” ujar Timchenko dalam kutipan yang diterbitkan DTEK.
Militer Rusia mulai menargetkan infrastruktur energi Ukraina pada awal Oktober, setelah truk pengeboman yang mematikan merusak Jembatan Crimea.
Moskow menyalahkan insiden itu pada Kiev, dan menyatakan itu hanya upaya terbaru Ukraina untuk merusak infrastruktur sipil di Rusia.
(sya)
tulis komentar anda