Kegendutan, Perut Napi Ini Nyangkut di Tembok Penjara yang Dibobol Buat Kabur
Minggu, 20 November 2022 - 12:47 WIB
BRASILIA - Kejadian ini mungkin adalah pembobolan penjara terburuk yang pernah terjadi. Rencana yang sudah begitu sempurna hancur gara-gara berat badan.
Rafael Valadao berusaha memanjat melalui lubang dinding penjara dalam upayanya untuk melarikan diri dari penjara di Ceres, Brasil tengah. Namun upayanya itu tidak berhasil karena perutnya yang gendut tersangkut.
Jadilah ia tontonan para sipir penjara yang menyaksikannya sambil tertawa saat petugas pemadam kebakaran datang untuk membebaskan napi berbadan gemuk itu. Ukuran badannya yang terlalu besar tidak muat untuk melalui lubang kecil di dinding penjara yang dibuat Valadao dan rekannya.
"Dia memiliki fisik yang sangat besar, dan juga sangat tinggi," kata seorang petugas pemadam kebakaran setempat kepada Telegraph.
"Tahanan lain mencoba mendorongnya tetapi dia tetap terjebak di dinding. Dia mulai berteriak kesakitan, dan saat itulah penjaga penjara siaga," imbuhnya seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (20/11/2022).
Daily Mail melaporkan terjebaknya Valadao di tembok membuat dua rekan narapidana yang juga berharap untuk melarikan diri ikut terjebak di dalam.
Kedua tahanan yang masih menunggu untuk membebaskan diri telah mencoba mendorong Valadao melewati tembok, tetapi upaya mereka sia-sia dan pemadam kebakaran tiba sekitar pukul 2 pagi untuk membebaskan pelarian yang gagal.
Valado kemudian dibawa ke rumah sakit di bawah perlindungan polisi dengan dugaan patah tulang rusuk.
"Dia berteriak kesakitan ketika bantuan datang. Dia sepertinya meremehkan ukuran perutnya," kata seorang juru bicara polisi.
Namun, seorang napi berhasil melarikan diri melewati lubang di tembok sebelum Valadao mengambil giliran, dengan pihak berwenang melakukan perburuan terhadapnya.
Diketahui keempatnya telah membuat rencana untuk melarikan diri pada 5 Desember 2012, menggunakan pipa pancuran dari logam untuk membuat lubang di dinding sel mereka.
Petugas Alexandre Alvim kepada Jornal Populacional mengatakan Valadao awalnya ditangkap karena pencurian.
Menyusul percobaan itu, petugas menemukan sebuah koper penuh pakaian yang mereka duga telah kemas oleh tahanan berusia 28 tahun itu untuk persiapan pembobolan penjara.
Satu-satunya pelarian yang berhasil melarikan dilaporkan berhasil melemparkan sekantong pakaian melewati pagar untuk diambil sesudahnya.
Rafael Valadao berusaha memanjat melalui lubang dinding penjara dalam upayanya untuk melarikan diri dari penjara di Ceres, Brasil tengah. Namun upayanya itu tidak berhasil karena perutnya yang gendut tersangkut.
Jadilah ia tontonan para sipir penjara yang menyaksikannya sambil tertawa saat petugas pemadam kebakaran datang untuk membebaskan napi berbadan gemuk itu. Ukuran badannya yang terlalu besar tidak muat untuk melalui lubang kecil di dinding penjara yang dibuat Valadao dan rekannya.
"Dia memiliki fisik yang sangat besar, dan juga sangat tinggi," kata seorang petugas pemadam kebakaran setempat kepada Telegraph.
"Tahanan lain mencoba mendorongnya tetapi dia tetap terjebak di dinding. Dia mulai berteriak kesakitan, dan saat itulah penjaga penjara siaga," imbuhnya seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (20/11/2022).
Daily Mail melaporkan terjebaknya Valadao di tembok membuat dua rekan narapidana yang juga berharap untuk melarikan diri ikut terjebak di dalam.
Kedua tahanan yang masih menunggu untuk membebaskan diri telah mencoba mendorong Valadao melewati tembok, tetapi upaya mereka sia-sia dan pemadam kebakaran tiba sekitar pukul 2 pagi untuk membebaskan pelarian yang gagal.
Valado kemudian dibawa ke rumah sakit di bawah perlindungan polisi dengan dugaan patah tulang rusuk.
"Dia berteriak kesakitan ketika bantuan datang. Dia sepertinya meremehkan ukuran perutnya," kata seorang juru bicara polisi.
Namun, seorang napi berhasil melarikan diri melewati lubang di tembok sebelum Valadao mengambil giliran, dengan pihak berwenang melakukan perburuan terhadapnya.
Diketahui keempatnya telah membuat rencana untuk melarikan diri pada 5 Desember 2012, menggunakan pipa pancuran dari logam untuk membuat lubang di dinding sel mereka.
Petugas Alexandre Alvim kepada Jornal Populacional mengatakan Valadao awalnya ditangkap karena pencurian.
Menyusul percobaan itu, petugas menemukan sebuah koper penuh pakaian yang mereka duga telah kemas oleh tahanan berusia 28 tahun itu untuk persiapan pembobolan penjara.
Satu-satunya pelarian yang berhasil melarikan dilaporkan berhasil melemparkan sekantong pakaian melewati pagar untuk diambil sesudahnya.
(ian)
tulis komentar anda