Presiden Prancis Tak Yakin Rudal yang Jatuh di Polandia adalah Provokasi
Rabu, 16 November 2022 - 20:40 WIB
DENPASAR - Presiden Prancis, Emmanuel Macron , mengaku tidak yakin atas jatuhnya misil di Polandia merupakan bentuk provokasi. Namun, dia lebih menyoroti pada penderitaan yang dialami rakyat Ukraina yang mendapat serangan lebih dari 25 misil dalam sehari.
"Dengan melihat fakta yang ada, saya tidak yakni ini adalah sebuah bentuk provokasi kepada pemimpin G20," ujar Macron dalam konferensi pers di Media Center G20, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).
Dia juga membantah terkait adanya tudikan dari Presiden Ukraina, Volodymyr Oleksandrovych Zelenskiy, yang menyebut serangan misil di Polandia adalah ulah Rusia dan merupakan upaya untuk memperluas perang.
"Keinginan kita adalah menciptakan perdamaian dan semua negara harus turut serta, dan jika bisa kontribusi untuk melakukan hal itu. Saya lihat sudah ada banyak negara yang sudah berkontribusi pada hal tersebut," lanjut Macron.
Macron menambahkan, serangan misil yang telah menewaskan dua orang warga sipil Polandia itu tidak akan mengubah apapun pada hasil pertemuan G20 yang sudah berakhir pada hari ini. Meski situasi saat ini cukup serius untuk ditindaklanjuti.
"Kita lihat infrastruktur sipil dan masyarakat menjadi target, dan fakta atas hal ini tidak akan terjadi pada G20, dan tidak akan mengubah apapun. Meski yang terjadi memperlihatkan betapa seriusnya situasi ini," paparnya.
Sebelumnya, Polandia bagian timur yakni Kota Przewodow diserang rudal buatan Rusia pada Selasa 15 November 2022. Rudal tersebut diperkirakan jatuh pukul 15.40 waktu setempat dan diduga menewaskan dua orang.
"Dengan melihat fakta yang ada, saya tidak yakni ini adalah sebuah bentuk provokasi kepada pemimpin G20," ujar Macron dalam konferensi pers di Media Center G20, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).
Dia juga membantah terkait adanya tudikan dari Presiden Ukraina, Volodymyr Oleksandrovych Zelenskiy, yang menyebut serangan misil di Polandia adalah ulah Rusia dan merupakan upaya untuk memperluas perang.
"Keinginan kita adalah menciptakan perdamaian dan semua negara harus turut serta, dan jika bisa kontribusi untuk melakukan hal itu. Saya lihat sudah ada banyak negara yang sudah berkontribusi pada hal tersebut," lanjut Macron.
Macron menambahkan, serangan misil yang telah menewaskan dua orang warga sipil Polandia itu tidak akan mengubah apapun pada hasil pertemuan G20 yang sudah berakhir pada hari ini. Meski situasi saat ini cukup serius untuk ditindaklanjuti.
"Kita lihat infrastruktur sipil dan masyarakat menjadi target, dan fakta atas hal ini tidak akan terjadi pada G20, dan tidak akan mengubah apapun. Meski yang terjadi memperlihatkan betapa seriusnya situasi ini," paparnya.
Sebelumnya, Polandia bagian timur yakni Kota Przewodow diserang rudal buatan Rusia pada Selasa 15 November 2022. Rudal tersebut diperkirakan jatuh pukul 15.40 waktu setempat dan diduga menewaskan dua orang.
(esn)
tulis komentar anda