AS Selidiki Kematian Abu Akleh, Menhan Israel: Kesalahan Besar
Rabu, 16 November 2022 - 05:42 WIB
Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis Al Jazeera, ditembak mati saat sedang bertugas di kota Jenin Palestina di Tepi Barat. Saat itu ia tengah meliput serangan IDF atau Pasukan Pertahanan Israel terhadap teroris pada Mei 2022.
Saudara laki-laki Abu Akleh, Tony Abu Akleh, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa keluarganya optimis tentang laporan penyelidikan AS.
"Sangat penting untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab dan mencegah kejahatan serupa. Kami berharap ini akan menjadi titik balik dalam penyelidikan atas Kematian Shireen," katanya.
Ada tekanan kuat agar AS melakukan penyelidikan dari keluarga Abu Akleh dan anggota Kongres Partai Demokrat, termasuk beberapa anggota parlemen moderat yang dikenal karena dukungan kuat mereka untuk hubungan AS-Israel, seperti Senator Robert Menendez dan Senator Corey Booker.
Beberapa hari setelah kematiannya, 57 anggota parlemen Partai Demokrat menandatangani surat kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Direktur FBI menuntut penyelidikan independen atas pembunuhan tersebut.
Beberapa investigasi media, termasuk satu oleh PBB, menyimpulkan bahwa tembakan tersebut berasal dari tembakan IDF dan membunuh Abu Akleh, mirip dengan posisi Palestina.
Israel awalnya menolak laporan dan klaim tersebut. Namun, setelah penyelidikan ekstensif lainnya yang dipantau oleh AS, pada bulan September Israel mengakui bahwa seorang tentaranya kemungkinan besar tidak sengaja menembak Abu Akleh. Tentara Israel menutup penyelidikan dan menolak mendakwa mereka yang terlibat.
Saudara laki-laki Abu Akleh, Tony Abu Akleh, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa keluarganya optimis tentang laporan penyelidikan AS.
"Sangat penting untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab dan mencegah kejahatan serupa. Kami berharap ini akan menjadi titik balik dalam penyelidikan atas Kematian Shireen," katanya.
Ada tekanan kuat agar AS melakukan penyelidikan dari keluarga Abu Akleh dan anggota Kongres Partai Demokrat, termasuk beberapa anggota parlemen moderat yang dikenal karena dukungan kuat mereka untuk hubungan AS-Israel, seperti Senator Robert Menendez dan Senator Corey Booker.
Beberapa hari setelah kematiannya, 57 anggota parlemen Partai Demokrat menandatangani surat kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Direktur FBI menuntut penyelidikan independen atas pembunuhan tersebut.
Beberapa investigasi media, termasuk satu oleh PBB, menyimpulkan bahwa tembakan tersebut berasal dari tembakan IDF dan membunuh Abu Akleh, mirip dengan posisi Palestina.
Israel awalnya menolak laporan dan klaim tersebut. Namun, setelah penyelidikan ekstensif lainnya yang dipantau oleh AS, pada bulan September Israel mengakui bahwa seorang tentaranya kemungkinan besar tidak sengaja menembak Abu Akleh. Tentara Israel menutup penyelidikan dan menolak mendakwa mereka yang terlibat.
(ian)
tulis komentar anda