Tak Peduli Krisis, Visi 2030 Saudi Tetap Berlanjut

Selasa, 07 Juli 2020 - 11:13 WIB
Rencana Saudi juga termasuk penciptaan zona megaindustri yang fokus pada teknologi modern, otomatisasi, bioteknologi, dan aquaponik. Kunci utama lainnya adalah keberlanjutan, konservasi energi dan pengurangan emisi, serta pengelolaan air. “Kamu akan melihat 7 juta pohon ditanam di Riyadh dalam beberapa tahun mendatang. Taman Raja Salman juga akan lebih luas dibandingkan Hyde Park di London,” kata Al-Rasheed. (Baca juga: Tak Ditandatangani Presiden jokowi, Gayus Lumbun: UU KPK Tetap Sah)

Sebelumnya, proyek pariwisata dan budaya Arab Saudi senilai USD20 miliar (Rp290 triliun) diperkirakan tidak akan terganggu, sekalipun terlilit krisis keuangan akibat lockdown selama wabah virus korona (Covid-19). Arab Saudi justru berharap investasi besar tersebut dapat meningkatkan pendapatan negara dan memulihkan perekonomian masyarakat secara lebih cepat.

Pemerintahan Kerajaan Arab Saudi yang digerakkan Mohammed bin Salman telah mengalokasikan dana untuk megaproyek itu dan tidak mencubitnya untuk kepentingan lain. Pangeran Mohammed bahkan mendorong seluruh pemangku kepentingan dan pemegang proyek agar menggarapnya dalam kecepatan penuh tanpa perlambatan. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)

"Ya, saya mendengar instruksi tersebut dari Pangeran Mohammed," kata Kepala Eksekutif Departemen Pembangunan Proyek Diriyah Gate, Jerry Inzerillo, dikutip Reuters. "Beberapa bagian sudah dalam tahap pembangunan. Namun, fase pertama pembangunan diperkirakan akan rampung pada akhir 2023," tambahnya.

Seperti dilansir media Uni Emirates Arab (UEA) The National, Inzerillo mengatakan, proyek pariwisata seperti Qiddiya Gate saat ini menjadi prioritas Kerajaan Arab Saudi dan diharapkan dapat selesai sesuai rencana serta harapan. Arab Saudi bahkan akan menyaksikan kontrak pembangunan terbesar di sepanjang sejarah.

Diriyah Gate merupakan proyek pariwisata yang akan menyulap rumah leluhur anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi menjadi destinasi hiburan, budaya, dan pariwisata. (Muh Shamil)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More