Putin Dituding Gunakan Tubuh Ganda Saat Jadi Sniper, Kremlin Beri Jawaban Menohok

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 13:39 WIB
Kremlin ungkapkan seberapa sering Presiden Rusia Vladimir Putin angkat senjata. Foto/Russia Today
MOSKOW - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan seberapa sering Presiden Vladimir Putin mengangkat senjata seiring aksi orang nomor satu Rusia itu unjuk kebolehan menjadi sniper. Tengah pekan ini, Putin terlihat menembakkan senapan runduk selama kunjungannya ke kamp pelatihan wajib militer.

Menurut Peskov, Putin sangat sering mengangkat senjata karena dia suka mencoba model baru.

“Saya tidak berpikir bahwa ini terkait dengan operasi militer, terutama karena Putin mengangkat senjata jauh dari dua kali, tetapi sangat, sangat sering. Latihan yang benar-benar normal," kata Peskov kepada wartawan.





"Dia sendiri suka mencoba beberapa model baru dan mereka berulang kali menampilkannya kepadanya,” imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (22/10/2022).

Pernyataan Peskov ini seolah menjawab tudingan yang menuduh Putin menggunakan tubuh ganda saat mencoba senapan sniper dalam kunjungannya ke kamp wajib militer Rusia.

Seperti diwatakan sebelumnya, Putin dilaporkan mengunjungi tempat pelatihan di Wilayah Ryazan barat untuk menyaksikan persiapan pasukan yang dimobilisasi secara langsung bersama dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu. Mereka diperlihatkan perlengkapan standar yang dikeluarkan untuk wajib militer, termasuk seragam, helm, dan pelindung tubuh, serta sepatu bot musim gugur dan musim dingin yang dikeluarkan tentara.



Putin juga bertemu dengan beberapa wajib militer dan mengunjungi lapangan tembak di tempat latihan, di mana ia mengambil beberapa tembakan dengan senapan sniper Dragunov (SVD).

Namun muncul klaim jika Putin menggunakan tubuh pengganti saat menunjukkan keahliannya menggunakan senapan sniper. Klaim itu mendasari tudingannya pada pendekatannya yang tidak seperti biasanya kepada pasukan.



Kremlin sendiri tidak menginformasikan apakah ia berhasil mengenai sasaran yang jaraknya hampir 1.000 kaki.

Pada akhir September, Putin memerintahkan mobilisasi parsial di Rusia untuk mendukung operasi militer yang sedang berlangsung di Ukraina yang dimulai pada 24 Februari. Moskow berusaha untuk merekrut 300.000 orang. Lebih dari 260.000 telah disusun.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More