Unjuk Kebolehan Jadi Sniper, Putin Dituding Gunakan Tubuh Ganda
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dituduh telah menggunakan 'tubuh ganda' atau kembaran saat menunjukkan kebolehannya menembak menggunakan senapan sniper. Putin melakukan itu saat ia mengunjungi kamp pelatihan untuk para wajib militer.
Televisi pemerintah Rusia menunjukkan presiden Rusia itu ikut bergabung dalam latihan militer, termasuk menembakkan senapan sniper yang baru dikembangkan bersama dengan rekrutan anyar.
Tetapi sebuah klaim dimunculkan bahwa Putin mungkin telah mengalihkan pekerjaan itu kepada seorang doppleganger karena pendekatannya yang tidak seperti biasanya kepada pasukan.
Panglima Tinggi Rusia itu bergabung dengan Menteri Pertahanannya Sergei Shoigu saat ia berjabat tangan dengan para prajurit yang dipaksa untuk bergabung, memberi tahu mereka 'semoga berhasil'.
Kunjungannya ke kamp juga bertentangan dengan laporan bahwa mereka yang bertemu Putin harus menjalani karantina dua minggu sebelumnya.
"Putin tidak mengunjungi tempat pelatihan militer Distrik Militer Barat di wilayah Ryazan, dan tidak memeriksa kemajuan pelatihan personel militer yang dimobilisasi, seperti yang dilaporkan oleh berbagai sumber informasi, mengutip informasi resmi dari Kremlin," kata saluran Telegram Jenderal SVR, yang kabarnya di jalankan oleh mantan letnan jenderal Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), seperti dilaporkan oleh berbagai sumber informasi, menyitir informasi resmi dari Kremlin seperti dikutip dari Metro.co.uk, Sabtu (22/10/2022).
Video, yang tampaknya difilmkan untuk membantu meningkatkan moral para prajurit yang baru diangkat, menunjukkan Putin mengenakan perlengkapan keselamatan menyambangi sebuah kamp pelatihan di wilayah Ryazan.
Presiden Rusia mengenakan pelindung telinga dan kacamata pengaman dalam pakaian serba hitam saat dia 'mengamati latihan praktis' untuk tentara yang baru direkrut.
Ini termasuk latihan kebakaran, teknik dan pelajaran pelatihan medis.
Namun yang turut menyertai Putin adalah tas kerja yang berisi kode untuk meluncurkan serangan nuklir dari jarak jauh, yang juga dikenal sebagai 'nuclear football'.
Televisi pemerintah Rusia menunjukkan presiden Rusia itu ikut bergabung dalam latihan militer, termasuk menembakkan senapan sniper yang baru dikembangkan bersama dengan rekrutan anyar.
Tetapi sebuah klaim dimunculkan bahwa Putin mungkin telah mengalihkan pekerjaan itu kepada seorang doppleganger karena pendekatannya yang tidak seperti biasanya kepada pasukan.
Panglima Tinggi Rusia itu bergabung dengan Menteri Pertahanannya Sergei Shoigu saat ia berjabat tangan dengan para prajurit yang dipaksa untuk bergabung, memberi tahu mereka 'semoga berhasil'.
Kunjungannya ke kamp juga bertentangan dengan laporan bahwa mereka yang bertemu Putin harus menjalani karantina dua minggu sebelumnya.
"Putin tidak mengunjungi tempat pelatihan militer Distrik Militer Barat di wilayah Ryazan, dan tidak memeriksa kemajuan pelatihan personel militer yang dimobilisasi, seperti yang dilaporkan oleh berbagai sumber informasi, mengutip informasi resmi dari Kremlin," kata saluran Telegram Jenderal SVR, yang kabarnya di jalankan oleh mantan letnan jenderal Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), seperti dilaporkan oleh berbagai sumber informasi, menyitir informasi resmi dari Kremlin seperti dikutip dari Metro.co.uk, Sabtu (22/10/2022).
Video, yang tampaknya difilmkan untuk membantu meningkatkan moral para prajurit yang baru diangkat, menunjukkan Putin mengenakan perlengkapan keselamatan menyambangi sebuah kamp pelatihan di wilayah Ryazan.
Presiden Rusia mengenakan pelindung telinga dan kacamata pengaman dalam pakaian serba hitam saat dia 'mengamati latihan praktis' untuk tentara yang baru direkrut.
Ini termasuk latihan kebakaran, teknik dan pelajaran pelatihan medis.
Namun yang turut menyertai Putin adalah tas kerja yang berisi kode untuk meluncurkan serangan nuklir dari jarak jauh, yang juga dikenal sebagai 'nuclear football'.