Putin Mengebom Nuklir Ukraina Dapat Picu Perang yang Bunuh 34 Juta Orang dalam 5 Jam

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 00:11 WIB
loading...
Putin Mengebom Nuklir Ukraina Dapat Picu Perang yang Bunuh 34 Juta Orang dalam 5 Jam
Simulasi komputer telah memprediksi serangan nuklir Rusia di Ukraina bisa memicu perang dengan NATO yang berpotensi membunuh 34 juta dalam waktu 5 jam. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Apa yang bisa terjadi jika Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir di Ukraina? Simulasi komputer yang mengerikan mengungkapkan bagaimana serangan seperti itu dapat memicu perang dengan NATO yang menewaskan 34 juta orang hanya dalam lima jam.

Simulasi yang dikenal sebagai "Plan A" berupa animasi empat menit, bertujuan untuk menyoroti konsekuensi "potensi bencana" dari konflik antara Rusia dan negara-negara NATO.

Ini dikembangkan oleh para peneliti Princeton University yang terkait dengan Program on Science & Global Security (SGS), dan awalnya dirilis pada 2017.

Namun, perang di Ukraina telah menghidupkan kembali diskusi seputar prospek perang nuklir, dan minat baru pada model seperti ini.



Dr Alex Glaser, salah satu pencipta "Plan A", mengatakan kepada Newsweek: "Sejauh yang bisa dikatakan, ini adalah krisis paling serius dengan dimensi nuklir potensial yang melibatkan Rusia dan Amerika Serikat/NATO sejak akhir Perang Dingin, bahkan jika risiko perang nuklir masih dianggap 'kecil'—seperti yang dikatakan banyak analis."

"Krisis seperti yang kita hadapi saat ini sering mengakibatkan miskomunikasi antar-pihak, diperburuk oleh fakta bahwa hanya ada sedikit jalur komunikasi aktif antara Rusia dan AS/NATO," paparnya.

Model—berdasarkan data realistis pada postur kekuatan nuklir, target dan perkiraan kausalitas—memprediksi bahwa 34,1 juta orang akan tewas dalam beberapa jam.

Konflik bencana akan meninggalkan 55,9 juta lainnya terluka—angka yang tidak termasuk kematian berikutnya dari kejatuhan nuklir dan efek lainnya.

Simulator perang nuklir mungkin tampak menakutkan, tetapi dapat digunakan oleh pemerintah setiap negara yang berpotensi terdampak untuk mengembangkan rencana darurat, dan mendidik masyarakat tentang cara bertahan dari serangan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0860 seconds (0.1#10.140)