Mantan Presiden Medvedev: NATO Mengakui Sedang Berperang dengan Rusia
Kamis, 13 Oktober 2022 - 01:00 WIB
Pejabat Rusia telah menunjukkan menyediakan persenjataan yang lebih canggih ke Ukraina, seperti sistem peluncur roket ganda (MRL), akan meningkatkan risiko memicu konflik yang lebih luas.
"Cara tercepat untuk membawa konflik di Ukraina ke titik tidak bisa kembali adalah dengan mempersenjatai psikopat di Kiev dengan MRL jarak jauh," tegas Medvedev.
Dia menambahkan, “Para pemimpin senior di Washington dan NATO harus menggunakan otak mereka yang lunak setidaknya kadang-kadang.”
Stoltenberg bersikeras NATO “bukan pihak dalam konflik,” bahkan ketika memainkan “peran kunci.”
Dia bersumpah bahwa blok itu akan mendukung Ukraina "selama yang diperlukan" untuk mengalahkan Rusia.
“Penting bagi kita semua bahwa Ukraina memenangkan pertempuran, perang melawan pasukan Rusia yang menyerang, karena jika Putin menang, itu bukan hanya kekalahan besar bagi Ukraina, tetapi itu akan menjadi kekalahan dan berbahaya bagi kita semua,” ujar dia.
Sekjen NATO juga menuduh "retorika nuklir sembrono" oleh Putin berkontribusi pada "eskalasi paling signifikan sejak dimulainya perang."
Namun, ketika ditanya apakah risiko salah perhitungan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia mendorong anggota NATO mempertimbangkan membatalkan atau memodifikasi rencana latihan nuklir blok itu pekan depan, dia berkata, “Sekarang adalah waktu yang tepat untuk bersikap tegas dan menjelaskan NATO di sana untuk melindungi dan membela semua sekutu.”
"Cara tercepat untuk membawa konflik di Ukraina ke titik tidak bisa kembali adalah dengan mempersenjatai psikopat di Kiev dengan MRL jarak jauh," tegas Medvedev.
Dia menambahkan, “Para pemimpin senior di Washington dan NATO harus menggunakan otak mereka yang lunak setidaknya kadang-kadang.”
Stoltenberg bersikeras NATO “bukan pihak dalam konflik,” bahkan ketika memainkan “peran kunci.”
Dia bersumpah bahwa blok itu akan mendukung Ukraina "selama yang diperlukan" untuk mengalahkan Rusia.
“Penting bagi kita semua bahwa Ukraina memenangkan pertempuran, perang melawan pasukan Rusia yang menyerang, karena jika Putin menang, itu bukan hanya kekalahan besar bagi Ukraina, tetapi itu akan menjadi kekalahan dan berbahaya bagi kita semua,” ujar dia.
Sekjen NATO juga menuduh "retorika nuklir sembrono" oleh Putin berkontribusi pada "eskalasi paling signifikan sejak dimulainya perang."
Namun, ketika ditanya apakah risiko salah perhitungan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia mendorong anggota NATO mempertimbangkan membatalkan atau memodifikasi rencana latihan nuklir blok itu pekan depan, dia berkata, “Sekarang adalah waktu yang tepat untuk bersikap tegas dan menjelaskan NATO di sana untuk melindungi dan membela semua sekutu.”
(sya)
tulis komentar anda