Rentetan Tes Rudal Korut Ternyata Simulasi Menghujani Korsel dengan Nuklir

Senin, 10 Oktober 2022 - 08:43 WIB
Korea Utara menyatakan rentetan tes rudalnya baru-baru ini merupakan simulasi menghujani Korea Selatan dengan senjata nuklir. Foto/KCNA via REUTERS
SEOUL - Rentetan tes rudal Korea Utara (Korut) baru-baru ini dirancang untuk simulasi menghujani Korea Selatan (Korsel) dengan senjata nuklir taktis. Demikian laporan media pemerintah Korea Utara, KCNA, Senin (10/10/2022).

Manuver itu sebagai peringatan setelah latihan perang gabungan berskala besar oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) yang melibatkan kapal induk bertenaga nuklir Amerika.

Korea Utara menembakkan dua rudal balistik pada Minggu pagi, kata para pejabat di Seoul dan Tokyo, menjadikannya peluncuran ketujuh sejak 25 September.





Menurut laporan KCNA, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memantau latihan unit operasi taktis nuklir selama dua minggu terakhir, yang melibatkan rudal balistik dengan hulu ledak nuklir tiruan.

Manuver unit operasi taktis nuklir itu untuk menyampaikan pesan kuat pencegahan perang.

Masih menurut KCNA, berbagai tes disimulasikan dengan menargetkan fasilitas komando militer, menyerang pelabuhan utama, dan menetralisir bandara di Korea Selatan.

“Keefektifan dan kemampuan tempur praktis dari kekuatan tempur nuklir kami sepenuhnya ditunjukkan karena siap sepenuhnya untuk menyerang dan menghancurkan target kapan saja dari lokasi mana pun,” bunyi laporan KCNA.

"Meskipun musuh terus berbicara tentang dialog dan negosiasi, kami tidak memiliki apa pun untuk dibicarakan dan kami tidak merasa perlu melakukannya," imbuh Kim Jong-un yang dikutip KCNA.

KCNA melaporkan Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara memutuskan untuk melakukan latihan sebagai tanggapan yang tidak dapat dihindari terhadap mobilisasi skala besar pasukan Angkatan Laut AS dan Korea Selatan, termasuk kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir.

"Pernyataan yang mereka keluarkan sangat jelas bahwa serentetan tes baru-baru ini adalah cara mereka memberi sinyal tekad kepada Amerika Serikat dan Korea Selatan saat mereka melakukan kegiatan militer mereka sendiri," kata Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace, lembaga yang berbasis di AS.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More