Presiden Kolombia Minta ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan untuk PM Israel
loading...
A
A
A
BOGOTA - Presiden Kolombia Gustavo Petro meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan genosida di Gaza, Palestina.
“Netanyahu tidak akan menghentikan genosida,” tulis Petro di X. “Itu menyiratkan surat perintah penangkapan internasional dari Pengadilan Kriminal Internasional,” lanjut dia pada Jumat, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (12/5/2024).
Petro menyarankan agar Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan pembentukan pasukan penjaga perdamaian di wilayah Gaza.
Seruan presiden Kolombia kepada ICC muncul setelah kabinet perang Israel menyetujui apa yang mereka sebut “perluasan terukur” operasi militer di Rafah pada hari Jumat.
PM Netanyahu kemudian berjanji untuk terus melanjutkan serangan ke Rafah meskipun ada ancaman dari sekutu utamanya; Amerika Serikat (AS), untuk membatasi bantuan militer ke Zionis.
Rafah merupakan pusat populasi besar terakhir di wilayah Gaza yang masih belum berada di bawah kendali Israel. Ratusan ribu pengungsi Palestina telah berlindung di sana dalam beberapa bulan terakhir.
Awal pekan ini, Israel membombardir kota tersebut dan mengirim pasukan serta puluhan tank ke distrik timur dalam apa yang mereka gambarkan sebagai “operasi terbatas”.
Beberapa media AS melaporkan bulan lalu bahwa ICC dapat menuntut Netanyahu dan beberapa pejabat tinggi Israel lainnya dengan kejahatan perang terkait perang di Gaza.
Menurut situs berita Axios, Netanyahu telah meminta Presiden AS Joe Biden untuk menghentikan ICC mengejarnya, bersama dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf IDF Herzi Halevi.
“Netanyahu tidak akan menghentikan genosida,” tulis Petro di X. “Itu menyiratkan surat perintah penangkapan internasional dari Pengadilan Kriminal Internasional,” lanjut dia pada Jumat, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (12/5/2024).
Petro menyarankan agar Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan pembentukan pasukan penjaga perdamaian di wilayah Gaza.
Seruan presiden Kolombia kepada ICC muncul setelah kabinet perang Israel menyetujui apa yang mereka sebut “perluasan terukur” operasi militer di Rafah pada hari Jumat.
PM Netanyahu kemudian berjanji untuk terus melanjutkan serangan ke Rafah meskipun ada ancaman dari sekutu utamanya; Amerika Serikat (AS), untuk membatasi bantuan militer ke Zionis.
Rafah merupakan pusat populasi besar terakhir di wilayah Gaza yang masih belum berada di bawah kendali Israel. Ratusan ribu pengungsi Palestina telah berlindung di sana dalam beberapa bulan terakhir.
Awal pekan ini, Israel membombardir kota tersebut dan mengirim pasukan serta puluhan tank ke distrik timur dalam apa yang mereka gambarkan sebagai “operasi terbatas”.
Beberapa media AS melaporkan bulan lalu bahwa ICC dapat menuntut Netanyahu dan beberapa pejabat tinggi Israel lainnya dengan kejahatan perang terkait perang di Gaza.
Menurut situs berita Axios, Netanyahu telah meminta Presiden AS Joe Biden untuk menghentikan ICC mengejarnya, bersama dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf IDF Herzi Halevi.