Ledakan Hantam Jembatan Crimea, Negara NATO Ucapkan Selamatkan ke Ukraina
Senin, 10 Oktober 2022 - 07:31 WIB
TALLINN - Estonia, negara anggota NATO, telah memberikan ucapan selamat kepada Ukraina setelah ledakan dahsyat menghantam Jembatan Crimea. Kiev diduga mendalangi serangan tersebut.
Jembatan Crimea atau Jembatan Kerch merupakan jembatan terpanjang di Eropa yang menghubungkan Crimea dengan daratan Rusia .
Jembatan kebanggaan Rusia ini dibangun atas perintah Presiden Vladimir Putin setelah Moskow mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014. Moskow menolak narasi pencaplokan atau aneksasi dan menegaskan wilayah itu bergabung dengan Rusia melalui referendum.
Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas ledakan pada Sabtu lalu itu. Serangan itu menewaskan tiga orang dan membakar 7 tangki bahan bakar minyak.
Namun, Rusia mengeklaim bahwa ledakan itu disebabkan oleh bom truk dan menuduh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) sebagai dalangnya.
Terlepas dari semua itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Urmas Reinsalu memuji ledakan tersebut dan menyampaikan selamat kepada Ukraina.
"Estonia tentu menyambut baik ini dan memberi selamat kepada unit operasi khusus Ukraina, yang diekspektasikan berada di balik operasi ini," kata Reinsalu dalam sebuah pernyataan kepada media Estonia, yang dilansir The Kyiv Independent, Senin (10/10/2022).
Mark Hertling, seorang pensiunan komandan militer Amerika Serikat, membahas di utas Twitter bagaimana kerusakan jembatan akan memengaruhi logistik Rusia. Membandingkannya dengan insiden serupa yang dia temui di Irak pada 2007, Hertlin mengatakan bahwa para insinyurnya harus bekerja cepat untuk meringankan situasi.
Jembatan Crimea atau Jembatan Kerch merupakan jembatan terpanjang di Eropa yang menghubungkan Crimea dengan daratan Rusia .
Jembatan kebanggaan Rusia ini dibangun atas perintah Presiden Vladimir Putin setelah Moskow mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014. Moskow menolak narasi pencaplokan atau aneksasi dan menegaskan wilayah itu bergabung dengan Rusia melalui referendum.
Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas ledakan pada Sabtu lalu itu. Serangan itu menewaskan tiga orang dan membakar 7 tangki bahan bakar minyak.
Namun, Rusia mengeklaim bahwa ledakan itu disebabkan oleh bom truk dan menuduh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) sebagai dalangnya.
Terlepas dari semua itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Urmas Reinsalu memuji ledakan tersebut dan menyampaikan selamat kepada Ukraina.
"Estonia tentu menyambut baik ini dan memberi selamat kepada unit operasi khusus Ukraina, yang diekspektasikan berada di balik operasi ini," kata Reinsalu dalam sebuah pernyataan kepada media Estonia, yang dilansir The Kyiv Independent, Senin (10/10/2022).
Mark Hertling, seorang pensiunan komandan militer Amerika Serikat, membahas di utas Twitter bagaimana kerusakan jembatan akan memengaruhi logistik Rusia. Membandingkannya dengan insiden serupa yang dia temui di Irak pada 2007, Hertlin mengatakan bahwa para insinyurnya harus bekerja cepat untuk meringankan situasi.
tulis komentar anda