Intelijen Rusia: Barat Sembunyikan Pelaku Peledakan Pipa Nord Stream
Jum'at, 30 September 2022 - 17:36 WIB
MOSKOW - Badan intelijen asing Rusia, SVR mengatakan, ledakan di jalur pipa gas Nord Stream adalah tindakan teroris internasional. Badan itu pun menuding kolektif Barat telah menyembunyikan pelaku sebenarnya.
"Rusia sudah memiliki bahan-bahan yang menunjukkan jejak Barat dalam mengatur dan melaksanakan ledakan-ledakan itu," kata kepala SVR Sergey Naryshkin kepada wartawan seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (30/9/2022).
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa skala kehancuran di jalur pipa Nord Stream 1 dan 2 dari Rusia ke Jerman mengindikasikan bahwa itu adalah semacam tindakan teroris.
"Sangat sulit membayangkan aksi teroris semacam itu bisa terjadi tanpa keterlibatan beberapa negara," kata Peskov.
Dmitry Peskov menolak anggapan bahwa Rusia telah meledakkan jaringan pipa sebagai tindakan "tidak masuk akal", sementara penuntut Rusia menyatakan ledakan itu sebagai tindakan terorisme internasional.
Peskov berbicara setelah Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan sebelumnya bahwa insiden di pipa Nord Stream telah terjadi di daerah yang dikendalikan oleh intelijen AS.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko, Moskow siap mempertimbangkan permintaan dari negara-negara Uni Eropa untuk penyelidikan bersama atas insiden baru-baru ini di jaringan pipa gas lepas pantai Nord Stream. Misi Rusia untuk PBB juga telah meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas serangan tersebut.
Pada hari Senin, operator pipa Nord Stream AG mengatakan kepada Sputnik bahwa operator telah mencatat penurunan tekanan gas yang cepat pada Jalur A dari pipa Nord Stream 2, dengan insiden yang terjadi di perairan Denmark dekat pulau Bornholm.
"Rusia sudah memiliki bahan-bahan yang menunjukkan jejak Barat dalam mengatur dan melaksanakan ledakan-ledakan itu," kata kepala SVR Sergey Naryshkin kepada wartawan seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (30/9/2022).
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa skala kehancuran di jalur pipa Nord Stream 1 dan 2 dari Rusia ke Jerman mengindikasikan bahwa itu adalah semacam tindakan teroris.
"Sangat sulit membayangkan aksi teroris semacam itu bisa terjadi tanpa keterlibatan beberapa negara," kata Peskov.
Dmitry Peskov menolak anggapan bahwa Rusia telah meledakkan jaringan pipa sebagai tindakan "tidak masuk akal", sementara penuntut Rusia menyatakan ledakan itu sebagai tindakan terorisme internasional.
Baca Juga
Peskov berbicara setelah Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan sebelumnya bahwa insiden di pipa Nord Stream telah terjadi di daerah yang dikendalikan oleh intelijen AS.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko, Moskow siap mempertimbangkan permintaan dari negara-negara Uni Eropa untuk penyelidikan bersama atas insiden baru-baru ini di jaringan pipa gas lepas pantai Nord Stream. Misi Rusia untuk PBB juga telah meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas serangan tersebut.
Pada hari Senin, operator pipa Nord Stream AG mengatakan kepada Sputnik bahwa operator telah mencatat penurunan tekanan gas yang cepat pada Jalur A dari pipa Nord Stream 2, dengan insiden yang terjadi di perairan Denmark dekat pulau Bornholm.
Lihat Juga :
tulis komentar anda