Delegasi China Dilarang Melayat Ratu Elizabeth II
Jum'at, 16 September 2022 - 17:17 WIB
September lalu, Sir Lindsay dan Lord's Speaker Lord McFall mengatakan kepada duta besar China untuk Inggris bahwa dia tidak bisa datang ke Parlemen karena sanksi Beijing.
Pada saat itu larangan itu dikritik oleh pemerintah China sebagai "tercela dan pengecut".
Tampaknya langkah itu kini telah diperluas ke delegasi yang ingin memberi penghormatan kenegaraan kepada mendiang Ratu Elizabeth II.
Pada hari Kamis, sebuah kelompok yang terdiri dari tujuh anggota parlemen dan rekan-rekan, termasuk mantan menteri Tory Iain Duncan Smith dan Tim Loughton, mendesak Menteri Luar Negeri Inggris untuk menarik undangan kepada Presiden Xi Jinping dari China untuk menghadiri pemakaman Ratu.
Mereka mengatakan akan "sepenuhnya tidak pantas" bagi pemerintah China untuk diwakili, mengingat catatan hak asasi manusianya.
"Anda tidak dapat memiliki Zaman Keemasan, hubungan normal, dengan sebuah negara yang sekarang telah terungkap melakukan berbagai kekejaman yang dimilikinya, tidak terkecuali genosida terhadap Uighur, penindasan yang terjadi di Tibet untuk 60/70 tahun terakhir, dan sekarang apa yang kita lihat terjadi di Hong Kong juga," kata Loughton.
Beberapa negara Barat telah memberlakukan sanksi terhadap pejabat di China menyusul tuduhan pelanggaran hak terhadap kelompok minoritas Uighur yang sebagian besar Muslim.
China telah menahan warga Uighur di kamp-kamp di wilayah barat laut Xinjiang, di mana tuduhan penyiksaan, kerja paksa, dan pelecehan seksual muncul.
Pada saat itu larangan itu dikritik oleh pemerintah China sebagai "tercela dan pengecut".
Tampaknya langkah itu kini telah diperluas ke delegasi yang ingin memberi penghormatan kenegaraan kepada mendiang Ratu Elizabeth II.
Pada hari Kamis, sebuah kelompok yang terdiri dari tujuh anggota parlemen dan rekan-rekan, termasuk mantan menteri Tory Iain Duncan Smith dan Tim Loughton, mendesak Menteri Luar Negeri Inggris untuk menarik undangan kepada Presiden Xi Jinping dari China untuk menghadiri pemakaman Ratu.
Mereka mengatakan akan "sepenuhnya tidak pantas" bagi pemerintah China untuk diwakili, mengingat catatan hak asasi manusianya.
"Anda tidak dapat memiliki Zaman Keemasan, hubungan normal, dengan sebuah negara yang sekarang telah terungkap melakukan berbagai kekejaman yang dimilikinya, tidak terkecuali genosida terhadap Uighur, penindasan yang terjadi di Tibet untuk 60/70 tahun terakhir, dan sekarang apa yang kita lihat terjadi di Hong Kong juga," kata Loughton.
Baca Juga
Beberapa negara Barat telah memberlakukan sanksi terhadap pejabat di China menyusul tuduhan pelanggaran hak terhadap kelompok minoritas Uighur yang sebagian besar Muslim.
China telah menahan warga Uighur di kamp-kamp di wilayah barat laut Xinjiang, di mana tuduhan penyiksaan, kerja paksa, dan pelecehan seksual muncul.
tulis komentar anda