Teror Corona di Pernikahan: Pengantin Pria Meninggal, 100 Orang Terinfeksi
Kamis, 02 Juli 2020 - 19:29 WIB
NEW DELHI - Lebih dari 100 orang yang menghadiri pesta pernikahan di India dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru ( Covid-19 ). Pengantin pria dilaporkan meninggal dua hari setelah pesta pernikahan.
Pengantin pria tersebut diyakini sebagai penyebar super (super-spreader) dan menginfeksi tamu lain di acara yang dihadiri oleh hampir 400 orang.
Mengutip laporan Times of India, Kamis (2/7/2020), pesta pernikahan itu berlangsung di negara bagian Bihar, India, pada 15 Juni. Para pejabat kesehatan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk melacak semua tamu dan melakukan tes terhadap ratusan orang tersebut. (Baca: Intelijen Lima Mata Tunjukkan Bagaimana China Tipu Dunia soal COVID-19 )
Si pengantin pria diketahui telah melakukan perjalanan ke kota asalnya, Paliganj, pada pertengahan Mei sebelum menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19. Namun keluarganya mengabaikan permintaannya untuk menunda pesta pernikahan.
"Meskipun dia merasa tidak sehat pada 14 Juni dan menginginkan pernikahan ditunda, kepala keluarga dari kedua belah pihak menyarankan untuk tidak melakukannya, merujuk pada kerugian finansial yang besar jika perjanjian (pernikahan) itu harus dibatalkan," kata seorang kerabat korban seperti dikutip The Indian Express tanpa disebutkan namanya. Identitas pengantin pria juga tidak diungkap.
Menurut data pelaporan worldometers Kamis petang, India memiliki 606.907 kasus Covid-19 setelah ada tambahan 1.687 kasus baru. Sedangkan jumlah korban meninggal sebanyak 17.860 jiwa dan jumlah pasien sembuh sebanyak 360.378 orang. (Baca juga: Pangeran Arab Saudi Meninggal Diduga karena Covid-19 )
India menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil dan Rusia.
Perdana Menteri Narendra Modi telah menyatakan keprihatinan atas kelalaian masyarakat India dalam menjaga jarak sosial dan mengenakan masker.
Pengantin pria tersebut diyakini sebagai penyebar super (super-spreader) dan menginfeksi tamu lain di acara yang dihadiri oleh hampir 400 orang.
Mengutip laporan Times of India, Kamis (2/7/2020), pesta pernikahan itu berlangsung di negara bagian Bihar, India, pada 15 Juni. Para pejabat kesehatan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk melacak semua tamu dan melakukan tes terhadap ratusan orang tersebut. (Baca: Intelijen Lima Mata Tunjukkan Bagaimana China Tipu Dunia soal COVID-19 )
Si pengantin pria diketahui telah melakukan perjalanan ke kota asalnya, Paliganj, pada pertengahan Mei sebelum menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19. Namun keluarganya mengabaikan permintaannya untuk menunda pesta pernikahan.
"Meskipun dia merasa tidak sehat pada 14 Juni dan menginginkan pernikahan ditunda, kepala keluarga dari kedua belah pihak menyarankan untuk tidak melakukannya, merujuk pada kerugian finansial yang besar jika perjanjian (pernikahan) itu harus dibatalkan," kata seorang kerabat korban seperti dikutip The Indian Express tanpa disebutkan namanya. Identitas pengantin pria juga tidak diungkap.
Menurut data pelaporan worldometers Kamis petang, India memiliki 606.907 kasus Covid-19 setelah ada tambahan 1.687 kasus baru. Sedangkan jumlah korban meninggal sebanyak 17.860 jiwa dan jumlah pasien sembuh sebanyak 360.378 orang. (Baca juga: Pangeran Arab Saudi Meninggal Diduga karena Covid-19 )
India menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil dan Rusia.
Perdana Menteri Narendra Modi telah menyatakan keprihatinan atas kelalaian masyarakat India dalam menjaga jarak sosial dan mengenakan masker.
(min)
tulis komentar anda