Duo Pemimpin Separatis Muslim Filipina Bersatu untuk Bangun Mindanao

Selasa, 13 September 2022 - 10:33 WIB
Ketua Front Pembebasan Islam Moro Ahod Ebrahim (kiri) bertemu Ketua Pendiri MNLF Nur Misuari. Foto/arab news
MINDANAO - Para pemimpin separatis Muslim Filipina sepakat bersatu demi perdamaian di salah satu wilayah yang paling dilanda konflik di Asia Tenggara.

Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan “bersejarah” yang berlangsung 46 tahun setelah gerakan itu terpecah.

Bangsamoro, wilayah yang mencakup wilayah mayoritas Muslim di Mindanao, telah menjalani proses perdamaian selama hampir satu dekade sejak pemerintah Filipina mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) setelah konflik selama beberapa dekade.



MILF merupakan kelompok bersenjata yang memisahkan diri dari Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), gerakan separatis Muslim tertua di Mindanao.



MILF berpisah dari organisasi induknya pada tahun 1977 dan terus berjuang bahkan ketika MNLF mencapai kesepakatan damai dengan Manila pada 1990-an.

Baru pada 2014 para pejuang MILF setuju menyerahkan senjata api mereka sebagai imbalan atas pembentukan Bangsamoro yang dikelola sendiri.



Pada 2019, penduduk Bangsamoro memilih otonomi yang lebih besar dalam referendum yang diadakan sebagai bagian dari proses perdamaian.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More