Iran Desak Liga Arab Fokus Kejahatan Israel, Bukan pada Teheran
Sabtu, 10 September 2022 - 02:01 WIB
TEHERAN - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyatakan negara-negara Liga Arab memiliki "kurangnya pemahaman" tentang perkembangan regional dan "apa yang terjadi di kawasan itu".
Sikap Nasser Kanaani itu menanggapi pernyataan yang dikeluarkan para menteri luar negeri (menlu) Liga Arab setelah pertemuan mereka awal pekan ini.
Saat itu para menlu Liga Arab mengkritik Republik Islam Iran karena ikut campur dalam urusan internal negara-negara Arab.
"Penerbitan pernyataan tersebut mencerminkan kurangnya pemahaman, oleh negara-negara penandatangan, tentang perkembangan peristiwa regional dan realitas apa yang terjadi di kawasan itu," ujar Kanaani.
Dia menyarankan, “Negara-negara Liga Arab untuk fokus pada kejahatan entitas Zionis terhadap rakyat Palestina, daripada mengulangi tuduhan yang kurang bernilai."
Dia menganggap, “Pernyataan Liga Arab bertentangan dengan upaya beberapa negara penandatangan untuk meningkatkan kualitas hubungan mereka dengan Iran."
Dewan Liga Negara-negara Arab mengadakan sesi ke-158 di tingkat menteri luar negeri pada Selasa di markas Sekretariat Jenderal Liga Arab.
Mereka membahas isu-isu aksi bersama Arab seperti politik, keamanan, ekonomi, hukum dan sosial.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal Bin Farhan Bin Abdullah Al Saud memimpin pertemuan Komite Kuartet Menteri Arab tentang krisis dengan Iran, yang "membahas jalannya hubungan Arab dengan Iran dan cara-cara menghadapi campur tangan dalam urusan internal negara-negara Arab."
Irak telah menjadi tuan rumah pembicaraan antara Riyadh dan Teheran sejak 2021 dalam upaya mengakhiri keretakan diplomatik mereka dan mencapai pemahaman tentang konflik di Yaman dan masalah nuklir Iran.
Iran dan Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik pada Januari 2016, menyusul serangan terhadap Kedutaan Besar Saudi di Teheran setelah ulama Syiah Nimr Al-Nimr dieksekusi otoritas Saudi.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
Sikap Nasser Kanaani itu menanggapi pernyataan yang dikeluarkan para menteri luar negeri (menlu) Liga Arab setelah pertemuan mereka awal pekan ini.
Saat itu para menlu Liga Arab mengkritik Republik Islam Iran karena ikut campur dalam urusan internal negara-negara Arab.
"Penerbitan pernyataan tersebut mencerminkan kurangnya pemahaman, oleh negara-negara penandatangan, tentang perkembangan peristiwa regional dan realitas apa yang terjadi di kawasan itu," ujar Kanaani.
Dia menyarankan, “Negara-negara Liga Arab untuk fokus pada kejahatan entitas Zionis terhadap rakyat Palestina, daripada mengulangi tuduhan yang kurang bernilai."
Dia menganggap, “Pernyataan Liga Arab bertentangan dengan upaya beberapa negara penandatangan untuk meningkatkan kualitas hubungan mereka dengan Iran."
Dewan Liga Negara-negara Arab mengadakan sesi ke-158 di tingkat menteri luar negeri pada Selasa di markas Sekretariat Jenderal Liga Arab.
Mereka membahas isu-isu aksi bersama Arab seperti politik, keamanan, ekonomi, hukum dan sosial.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal Bin Farhan Bin Abdullah Al Saud memimpin pertemuan Komite Kuartet Menteri Arab tentang krisis dengan Iran, yang "membahas jalannya hubungan Arab dengan Iran dan cara-cara menghadapi campur tangan dalam urusan internal negara-negara Arab."
Irak telah menjadi tuan rumah pembicaraan antara Riyadh dan Teheran sejak 2021 dalam upaya mengakhiri keretakan diplomatik mereka dan mencapai pemahaman tentang konflik di Yaman dan masalah nuklir Iran.
Iran dan Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik pada Januari 2016, menyusul serangan terhadap Kedutaan Besar Saudi di Teheran setelah ulama Syiah Nimr Al-Nimr dieksekusi otoritas Saudi.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
(sya)
tulis komentar anda