Bisa Terjadi Dalam Beberapa Dekade, Dunia Perlu Waspada Pandemi Baru
Kamis, 02 Juli 2020 - 11:12 WIB
Pandemi flu terakhir yang dihadapi khalayak dunia—wabah flu babi yang bermula di Meksiko pada 2009—kurang mematikan dari dugaan awal. Salah satu penyebab utamanya, banyak orang tua memiliki kekebalan terhadapnya, mungkin karena virus tersebut mirip dengan virus flu yang beredar bertahun-tahun sebelumnya. Virus tersebut, yang disebut A/H1N1pdm09, kini dapat dilawan dengan vaksin flu tahunan untuk memastikan masyarakat terlindungi. (Lihat videonya: Puluhan Pelanggar Lalu Lintas Tak Pakai Masker Diberi hukuman Berjemur)
Sebelumnya, pandemi virus H1N1 berakhir pada akhir 2008 dan telah menginfeksi 60,8 juta orang di Amerika Serikat (AS) pada 2010. Itu disebut juga sebagai flu babi yang berawal dari babi dan menular manusia. Total secara global kematian akibat H1NI mencapai 151.700 hingga 575.400 orang. Virus H1N1 berbeda dengan wabah flu di mana 85% kematian terjadi pada orang yang lebih muda di bawah usia 65 tahun. Padahal, virus flu umumnya menyebabkan kematian 70-90% pada usia di atas 65 tahun. (Andika H Mustaqim)
Sebelumnya, pandemi virus H1N1 berakhir pada akhir 2008 dan telah menginfeksi 60,8 juta orang di Amerika Serikat (AS) pada 2010. Itu disebut juga sebagai flu babi yang berawal dari babi dan menular manusia. Total secara global kematian akibat H1NI mencapai 151.700 hingga 575.400 orang. Virus H1N1 berbeda dengan wabah flu di mana 85% kematian terjadi pada orang yang lebih muda di bawah usia 65 tahun. Padahal, virus flu umumnya menyebabkan kematian 70-90% pada usia di atas 65 tahun. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
tulis komentar anda