Al-Qaeda Yaman Rilis Video Penculikan Pekerja PBB
Minggu, 04 September 2022 - 10:05 WIB
SANAA - Kelompok teroris al-Qaeda cabang Yaman merilis sebuah video yang menunjukkan seorang pekerja PBB yang telah diculik lebih dari enam bulan lalu. Kemunculan video itu dilaporkan situs yang memantau kelompok radikal SITE Intelligence Group.
"Lima anggota staf PBB diculik di provinsi selatan Yaman Abyan pada Februari ketika kembali ke kota pelabuhan Aden setelah menyelesaikan misi lapangan," kata juru bicara PBB Eri Kaneko kepada AFP saat itu.
Dalam pesan video yang dirilis hari Sabtu, Akam Sofyol Anam, yang diidentifikasi oleh SITE sebagai orang Bangladesh, mendesak PBB, komunitas internasional, organisasi kemanusiaan, untuk maju dan memenuhi tuntutan para penculik, tanpa menguraikan tuntutan.
"Dia mengatakan dia menghadapi masalah kesehatan yang serius, termasuk masalah jantung, dan membutuhkan dukungan medis segera dan rawat inap," menurut SITE, yang memantau aktivitas ekstremis, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (4/9/2022).
Anam, yang diidentifikasi SITE sebagai direktur Kantor Keamanan dan Keselamatan PBB di Yaman, mengatakan dia dan empat rekannya diculik pada 11 Februari.
Video tersebut tampaknya direkam pada 9 Agustus.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa berhubungan erat dengan pihak berwenang untuk mengamankan pembebasan mereka,” kata juru bicaranya setelah penculikan para pekerja pada Februari.
Yaman telah dicengkeram konflik sejak Houthi yang didukung Iran menguasai Ibu Kota Sanaa pada 2014, memicu intervensi militer oleh Koalisi Arab untuk mendukung pemerintah pada tahun berikutnya.
Ratusan ribu orang tewas, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal dalam apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) dan pejuang yang setia kepada ISIS telah berkembang pesat dalam kekacauan yang terjadi di negara itu.
Dibentuk dalam penggabungan cabang al-Qaeda Yaman dan Saudi, AQAP telah melakukan serangan terhadap target pemberontak dan pemerintah di Yaman serta orang asing.
Kelompok ini juga dituduh merencanakan serangan di luar Timur Tengah dan para pemimpinnya telah menjadi sasaran perang pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) selama lebih dari dua dekade, meskipun jumlah serangan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Pihak-pihak yang bertikai di Yaman telah menyepakati gencatan senjata sejak April, membawa pengurangan drastis dalam permusuhan meskipun pertempuran skala kecil terus berlanjut.
"Lima anggota staf PBB diculik di provinsi selatan Yaman Abyan pada Februari ketika kembali ke kota pelabuhan Aden setelah menyelesaikan misi lapangan," kata juru bicara PBB Eri Kaneko kepada AFP saat itu.
Dalam pesan video yang dirilis hari Sabtu, Akam Sofyol Anam, yang diidentifikasi oleh SITE sebagai orang Bangladesh, mendesak PBB, komunitas internasional, organisasi kemanusiaan, untuk maju dan memenuhi tuntutan para penculik, tanpa menguraikan tuntutan.
"Dia mengatakan dia menghadapi masalah kesehatan yang serius, termasuk masalah jantung, dan membutuhkan dukungan medis segera dan rawat inap," menurut SITE, yang memantau aktivitas ekstremis, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (4/9/2022).
Anam, yang diidentifikasi SITE sebagai direktur Kantor Keamanan dan Keselamatan PBB di Yaman, mengatakan dia dan empat rekannya diculik pada 11 Februari.
Video tersebut tampaknya direkam pada 9 Agustus.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa berhubungan erat dengan pihak berwenang untuk mengamankan pembebasan mereka,” kata juru bicaranya setelah penculikan para pekerja pada Februari.
Yaman telah dicengkeram konflik sejak Houthi yang didukung Iran menguasai Ibu Kota Sanaa pada 2014, memicu intervensi militer oleh Koalisi Arab untuk mendukung pemerintah pada tahun berikutnya.
Ratusan ribu orang tewas, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal dalam apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) dan pejuang yang setia kepada ISIS telah berkembang pesat dalam kekacauan yang terjadi di negara itu.
Dibentuk dalam penggabungan cabang al-Qaeda Yaman dan Saudi, AQAP telah melakukan serangan terhadap target pemberontak dan pemerintah di Yaman serta orang asing.
Kelompok ini juga dituduh merencanakan serangan di luar Timur Tengah dan para pemimpinnya telah menjadi sasaran perang pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) selama lebih dari dua dekade, meskipun jumlah serangan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Pihak-pihak yang bertikai di Yaman telah menyepakati gencatan senjata sejak April, membawa pengurangan drastis dalam permusuhan meskipun pertempuran skala kecil terus berlanjut.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda