Protes Massal Anti-Pemerintah Guncang Praha
Minggu, 04 September 2022 - 08:31 WIB
PRAHA - Puluhan ribu orang turun ke jalan di Ibu Kota Republik Ceko , Praha, pada Sabtu waktu setempat. Mereka ambil bagian dalam aksi protes yang disebut 'Republik Ceko Pertama.'
Dalam aksinya, para pengunjuk rasa mendesak pemerintah untuk mengundurkan diri karena melonjaknya harga energi, inflasi dan kebijakan internasional yang mereka yakini telah membawa negara itu terpuruk dalam keadaan seperti itu.
Menurut perkiraan polisi, sekitar 70.000 orang ambil bagian dalam aksi demonstrasi tersebut, dengan pihak penyelenggara memberikan angka yang lebih tinggi lagi yaitu 100.000 orang.
Aksi protes tersebut menyatukan orang-orang dari berbagai kutub pandangan politik, dengan Partai Komunis dan Partai Kebebasan dan sayap kanan Demokrasi Langsung ikut serta dalam aksi protes tersebut.
“Tujuan dari demonstrasi kami adalah untuk menuntut perubahan, terutama dalam memecahkan masalah harga energi, terutama listrik dan gas, yang akan menghancurkan perekonomian kita musim gugur ini,” kata salah satu penyelenggara aksi, sosial demokrat Jiri Havel, kepada media lokal seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (4/9/2022).
Para pengunjuk rasa menuntut Republik Ceko untuk mengambil sikap militer yang netral, serta mengamankan kontrak langsung dengan pemasok gas, termasuk Rusia. Mereka juga mengutuk pemerintah karena mendukung sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Moskow, yang diadopsi dalam berbagai gelombang setelah konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
“Yang terbaik untuk Ukraina dan dua sweter untuk kami,” bunyi salah satu spanduk yang dipajang dalam aksi, mengacu pada kenaikan biaya pemanas dan potensi pengurangan energi di musim dingin.
Protes itu terjadi sehari setelah pemerintah Ceko selamat dari mosi tidak percaya atas masalah yang sama, dengan kelompok oposisi menyalahkan pemerintah karena tidak bertindak setelah melonjaknya harga energi dan inflasi.
Perdana Menteri Ceko Petr Fiala, yang memimpin koalisi lima partai yang berkuasa, koalisi kanan-tengah, dengan cepat menuduh para pengunjuk rasa bertindak bertentangan dengan kepentingan terbaik negara, menyiratkan bahwa Kremlin mungkin memiliki andil dalam melakukan protes.
“Protes di Lapangan Wenceslas diserukan oleh pasukan yang pro-Rusia, dekat dengan posisi ekstrem dan bertentangan dengan kepentingan Republik Ceko,” katanya kepada stasiun CTK.
“Jelas bahwa propaganda Rusia dan kampanye disinformasi hadir di wilayah kami dan beberapa orang hanya mendengarkannya,” imbuhnya.
Dalam aksinya, para pengunjuk rasa mendesak pemerintah untuk mengundurkan diri karena melonjaknya harga energi, inflasi dan kebijakan internasional yang mereka yakini telah membawa negara itu terpuruk dalam keadaan seperti itu.
Menurut perkiraan polisi, sekitar 70.000 orang ambil bagian dalam aksi demonstrasi tersebut, dengan pihak penyelenggara memberikan angka yang lebih tinggi lagi yaitu 100.000 orang.
Aksi protes tersebut menyatukan orang-orang dari berbagai kutub pandangan politik, dengan Partai Komunis dan Partai Kebebasan dan sayap kanan Demokrasi Langsung ikut serta dalam aksi protes tersebut.
“Tujuan dari demonstrasi kami adalah untuk menuntut perubahan, terutama dalam memecahkan masalah harga energi, terutama listrik dan gas, yang akan menghancurkan perekonomian kita musim gugur ini,” kata salah satu penyelenggara aksi, sosial demokrat Jiri Havel, kepada media lokal seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (4/9/2022).
Para pengunjuk rasa menuntut Republik Ceko untuk mengambil sikap militer yang netral, serta mengamankan kontrak langsung dengan pemasok gas, termasuk Rusia. Mereka juga mengutuk pemerintah karena mendukung sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Moskow, yang diadopsi dalam berbagai gelombang setelah konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
“Yang terbaik untuk Ukraina dan dua sweter untuk kami,” bunyi salah satu spanduk yang dipajang dalam aksi, mengacu pada kenaikan biaya pemanas dan potensi pengurangan energi di musim dingin.
Protes itu terjadi sehari setelah pemerintah Ceko selamat dari mosi tidak percaya atas masalah yang sama, dengan kelompok oposisi menyalahkan pemerintah karena tidak bertindak setelah melonjaknya harga energi dan inflasi.
Perdana Menteri Ceko Petr Fiala, yang memimpin koalisi lima partai yang berkuasa, koalisi kanan-tengah, dengan cepat menuduh para pengunjuk rasa bertindak bertentangan dengan kepentingan terbaik negara, menyiratkan bahwa Kremlin mungkin memiliki andil dalam melakukan protes.
“Protes di Lapangan Wenceslas diserukan oleh pasukan yang pro-Rusia, dekat dengan posisi ekstrem dan bertentangan dengan kepentingan Republik Ceko,” katanya kepada stasiun CTK.
“Jelas bahwa propaganda Rusia dan kampanye disinformasi hadir di wilayah kami dan beberapa orang hanya mendengarkannya,” imbuhnya.
(ian)
tulis komentar anda