Mikhail Gorbachev Dimakamkan: Dijauhi Putin, Minus Penghargaan Negara

Sabtu, 03 September 2022 - 16:46 WIB
loading...
Mikhail Gorbachev Dimakamkan: Dijauhi Putin, Minus Penghargaan Negara
Seorang pria meletakkan bunga di patung kepala Mikhail Gorbachev di Berlin. Pemimpin terakhir Uni Soviet itu dimakamkan hari ini (3/9/2022). Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Jenazah Mikhail Gorbachev , pemimpin terakhir Uni Soviet yang dicintai Barat, dimakamkan hari ini (3/9/2022). Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hadir, dan Kremlin pun tidak memberikan penghargaan negara.

Gorbachev menjadi pahlawan di Barat karena membiarkan Eropa Timur melepaskan lebih dari empat dekade kontrol komunis Soviet, membiarkan Jerman Timur dan Barat bersatu kembali, dan menjalin perjanjian kontrol senjata dengan Amerika Serikat (AS).

Tetapi ketika 15 republik Soviet mengambil kebebasan yang sama untuk menuntut kemerdekaan mereka, Gorbachev tidak berdaya untuk mencegah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, enam tahun setelah dia menjadi pemimpinnya.

Untuk itu, dan kekacauan ekonomi yang ditimbulkan oleh program liberalisasi "perestroika"-nya, banyak orang Rusia tidak bisa memaafkannya.



Gorbachev, yang meninggal pada hari Selasa lalu dalam usia 91 tahun, telah diberikan pengusiran publik--Moskow akan dapat melihat peti matinya di Hall of Columns yang megah, di dekat Kremlin, tempat para pemimpin Soviet sebelumnya berkabung.

Tapi itu tidak mengejutkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin, seorang perwira intelijen KGB yang menyebut keruntuhan Uni Soviet sebagai "bencana geopolitik", menolak memberikan penghargaan negara secara penuh pada Gorbachev dan mengatakan dia terlalu sibuk untuk menghadiri pemakamannya.

Banyak kepala negara dan pemerintahan Barat yang pasti akan datang juga akan absen, dijauhkan oleh jurang dalam hubungan Timur-Barat yang telah dibuka oleh invasi Putin ke Ukraina pada bulan Februari.

Sebaliknya, menurut Kremlin, sejumlah orang Rusia biasa yang tidak diketahui mulai dari pukul 10.00 pagi waktu setempat melewati peti mati terbuka sang pemenang Nobel Perdamaian tersebut.

Itu semua akan jauh berbeda dari hari berkabung nasional dan pemakaman kenegaraan di katedral utama Moskow yang diberikan pada tahun 2007 kepada mantan presiden Rusia Boris Yeltsin, yang berperan penting dalam mengesampingkan Gorbachev ketika Uni Soviet runtuh dan kemudian memilih Putin sebagai penerusnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0968 seconds (0.1#10.140)