Neturei Karta, Kelompok Yahudi Menentang Penciptaan Negara Israel karena Melawan Tuhan
Sabtu, 03 September 2022 - 00:02 WIB
Nama Neturei Karta dalam bahasa Aram berarti "Pelindung Kota". Kota yang dimaksud adalah Yerusalem dan kelompok tersebut didirikan atas penolakan mereka untuk menerima atau mengakui Negara Israel.
Rabi Weiss menjadi salah satu tokoh utama Neturei Karta. Dia mempunyai alasan untuk menentang Zionisme, akar dari pendirian Negara Israel.
“Zionisme adalah transformasi Yudaisme, dari agama, dari ketundukan kepada Tuhan, menjadi konsep material nasionalisme. Ini tidak bisa diterima oleh orang-orang yang ingin melayani Tuhan. Untuk menciptakan nasionalisme ini, mereka menyingkirkan Tuhan dari persamaan," katanya kepada Russia Today.
“Kami diperingatkan oleh para Nabi bahwa kami akan diusir dari tanah air dan itu terjadi dengan penghancuran Bait Suci [di Yerusalem] 2.000 tahun yang lalu. Kami tidak boleh kembali secara massal—ini adalah pengasingan yang diperintahkan oleh Tuhan—dan kami juga tidak akan memberontak terhadap negara mana pun tempat kami tinggal," katanya.
"Kami harus menjadi warga negara yang setia dan berdoa untuk kesejahteraan tanah yang menjadi tuan rumah kami. Kami juga tidak boleh berusaha untuk mengakhiri pengasingan."
Ajaran Taurat
Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan Taurat—bagian sentral dari Alkitab Yahudi—sentimen yang disampaikan Rabi Weiss itu mungkin cukup revolusioner.
Kelompok Neturei Karta percaya bahwa mereka mengikuti kitab suci mereka, dan bahwa meninggalkan Palestina adalah tindakan Tuhan.
Mereka juga berpikir agama mereka memerintahkan mereka untuk memprotes secara terbuka apa yang mereka anggap sebagai pelanggaran atas nama Yudaisme.
Mereka secara khusus ingin membuat orang mengerti bahwa ada perbedaan mendasar antara seorang Israel dan seorang Yahudi.
Rabi Weiss menjadi salah satu tokoh utama Neturei Karta. Dia mempunyai alasan untuk menentang Zionisme, akar dari pendirian Negara Israel.
“Zionisme adalah transformasi Yudaisme, dari agama, dari ketundukan kepada Tuhan, menjadi konsep material nasionalisme. Ini tidak bisa diterima oleh orang-orang yang ingin melayani Tuhan. Untuk menciptakan nasionalisme ini, mereka menyingkirkan Tuhan dari persamaan," katanya kepada Russia Today.
“Kami diperingatkan oleh para Nabi bahwa kami akan diusir dari tanah air dan itu terjadi dengan penghancuran Bait Suci [di Yerusalem] 2.000 tahun yang lalu. Kami tidak boleh kembali secara massal—ini adalah pengasingan yang diperintahkan oleh Tuhan—dan kami juga tidak akan memberontak terhadap negara mana pun tempat kami tinggal," katanya.
"Kami harus menjadi warga negara yang setia dan berdoa untuk kesejahteraan tanah yang menjadi tuan rumah kami. Kami juga tidak boleh berusaha untuk mengakhiri pengasingan."
Ajaran Taurat
Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan Taurat—bagian sentral dari Alkitab Yahudi—sentimen yang disampaikan Rabi Weiss itu mungkin cukup revolusioner.
Kelompok Neturei Karta percaya bahwa mereka mengikuti kitab suci mereka, dan bahwa meninggalkan Palestina adalah tindakan Tuhan.
Mereka juga berpikir agama mereka memerintahkan mereka untuk memprotes secara terbuka apa yang mereka anggap sebagai pelanggaran atas nama Yudaisme.
Mereka secara khusus ingin membuat orang mengerti bahwa ada perbedaan mendasar antara seorang Israel dan seorang Yahudi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda