Apakah Israel Punya Nuklir yang Pembuatannya Dirahasiakan? Ikuti Ulasan dan Sejarahnya
Rabu, 31 Agustus 2022 - 19:55 WIB
TEL AVIV - Israel sempat dikatakan sebagai negara yang membangun bom nuklir secara rahasia menggunakan teknologi dan bahan yang telah disediakan oleh beberapa negara.
Dilansir dari The Guardian, Sampai saat ini Israel telah berhasil mengumpulkan seluruh persenjataan nuklir bawah tanah yang diperkirakan jumlahnya mencapai 80 hulu ledak, setara dengan India dan Pakistan.
Daftar negara-negara yang secara diam-diam menjual material dan teknologi kepada Israel untuk membuat hulu ledak nuklir, diantaranya adalah AS, Prancis, Jerman, Inggris, dan bahkan Norwegia.
Diduga bahwa agen-agen Israel membeli beberapa bahan dan teknologi melalui jejaring mata mata yang dimiliki oleh negara ini. Sebenarnya proyek senjata nuklir Israel tidak akan pernah berhasil, tanpa kontribusi besar dari Prancis.
Melansir dari nuke.fas.org, Pada 1956, Prancis setuju untuk menyediakan reaktor riset 18 MWt kepada Israel. Namun, terjadinya Krisis Suez beberapa minggu kemudian mengubah situasi secara dramatis.
Menyusul penutupan Terusan Suez oleh Mesir pada bulan Juli, Prancis dan Inggris telah sepakat bahwa Israel harus memprovokasi perang dengan Mesir untuk memberikan dalih pada negara-negara Eropa untuk mengirim pasukan mereka sebagai penjaga perdamaian untuk menduduki dan membuka kembali zona terusan.
Kemudian Pada tanggal 3 Oktober 1957, Prancis dan Israel menandatangani perjanjian yang berisikan meminta Prancis untuk membangun reaktor 24 MWt pabrik pengolahan kimia. Perjanjian ini dibangun secara rahasia, dan di luar rezim inspeksi IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional).
Dilansir dari The Guardian, Sampai saat ini Israel telah berhasil mengumpulkan seluruh persenjataan nuklir bawah tanah yang diperkirakan jumlahnya mencapai 80 hulu ledak, setara dengan India dan Pakistan.
Daftar negara-negara yang secara diam-diam menjual material dan teknologi kepada Israel untuk membuat hulu ledak nuklir, diantaranya adalah AS, Prancis, Jerman, Inggris, dan bahkan Norwegia.
Diduga bahwa agen-agen Israel membeli beberapa bahan dan teknologi melalui jejaring mata mata yang dimiliki oleh negara ini. Sebenarnya proyek senjata nuklir Israel tidak akan pernah berhasil, tanpa kontribusi besar dari Prancis.
Melansir dari nuke.fas.org, Pada 1956, Prancis setuju untuk menyediakan reaktor riset 18 MWt kepada Israel. Namun, terjadinya Krisis Suez beberapa minggu kemudian mengubah situasi secara dramatis.
Menyusul penutupan Terusan Suez oleh Mesir pada bulan Juli, Prancis dan Inggris telah sepakat bahwa Israel harus memprovokasi perang dengan Mesir untuk memberikan dalih pada negara-negara Eropa untuk mengirim pasukan mereka sebagai penjaga perdamaian untuk menduduki dan membuka kembali zona terusan.
Kemudian Pada tanggal 3 Oktober 1957, Prancis dan Israel menandatangani perjanjian yang berisikan meminta Prancis untuk membangun reaktor 24 MWt pabrik pengolahan kimia. Perjanjian ini dibangun secara rahasia, dan di luar rezim inspeksi IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional).
Lihat Juga :
tulis komentar anda