Takut Diserang Rusia, Ibu Kota Ukraina Larang Perayaan Kemerdekaan
Selasa, 23 Agustus 2022 - 09:09 WIB
KIEV - Ibu Kota Ukraina , Kiev atau Kyiv, melarang publik merayakan Hari Kemerdekaan pada Rabu (24/8/2022). Larangan dikeluarkan karena khawatir akan jadi target serangan Rusia .
Ukraina merdeka dari Uni Soviet pada 24 Agustus 1991. Perayaan Hari Kemerdekaan tahun ini menjadi momen menyedihkan karena negara itu masih berperang melawan invasi Rusia.
Menurut data PBB yang diumumkan hari Senin, perang Ukraina dengan Rusia telah menewaskan hampir 5.600 warga sipil, termasuk banyak anak-anak.
Pemerintah Ukraina mengatakan Rusia menembakkan roket ke beberapa kota di utara dan barat pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, Zaporizhzhia, yang direbut oleh pasukan Rusia tak lama invasi pada Februari lalu.
Artileri dan tembakan roket di dekat kompleks reaktor nuklir Zaporizhzhia, di tepi selatan Sungai Dnipro, telah menyebabkan seruan agar daerah tersebut didemiliterisasi.
Para warga Ukraina yang tinggal di dekat reaktor nuklir tersebut menyuarakan kekhawatiran bahwa peluru bisa mengenai salah satu dari enam reaktor, dengan konsekuensi yang berpotensi menimbulkan bencana.
"Tentu saja, kami khawatir...Ini seperti duduk di atas tong mesiu," kata Alexander Lifirenko, penduduk kota terdekat Enerhodar, yang sekarang berada di bawah kendali pasukan pro-Moskow.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan bahwa Moskow dapat mencoba "sesuatu yang sangat buruk" menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-31 pada hari Rabu, yang juga menandai setengah tahun sejak invasi Rusia.
Ukraina merdeka dari Uni Soviet pada 24 Agustus 1991. Perayaan Hari Kemerdekaan tahun ini menjadi momen menyedihkan karena negara itu masih berperang melawan invasi Rusia.
Menurut data PBB yang diumumkan hari Senin, perang Ukraina dengan Rusia telah menewaskan hampir 5.600 warga sipil, termasuk banyak anak-anak.
Pemerintah Ukraina mengatakan Rusia menembakkan roket ke beberapa kota di utara dan barat pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, Zaporizhzhia, yang direbut oleh pasukan Rusia tak lama invasi pada Februari lalu.
Artileri dan tembakan roket di dekat kompleks reaktor nuklir Zaporizhzhia, di tepi selatan Sungai Dnipro, telah menyebabkan seruan agar daerah tersebut didemiliterisasi.
Para warga Ukraina yang tinggal di dekat reaktor nuklir tersebut menyuarakan kekhawatiran bahwa peluru bisa mengenai salah satu dari enam reaktor, dengan konsekuensi yang berpotensi menimbulkan bencana.
"Tentu saja, kami khawatir...Ini seperti duduk di atas tong mesiu," kata Alexander Lifirenko, penduduk kota terdekat Enerhodar, yang sekarang berada di bawah kendali pasukan pro-Moskow.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan bahwa Moskow dapat mencoba "sesuatu yang sangat buruk" menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-31 pada hari Rabu, yang juga menandai setengah tahun sejak invasi Rusia.
tulis komentar anda