Infeksi Covid-19 di Xinjiang Meningkat, Turis Lokal Disebut Jadi Penyebarnya

Jum'at, 19 Agustus 2022 - 17:55 WIB
Sementara itu, penguncian de facto di Daerah Otonomi Tibet (TAR), di mana pihak berwenang China mengatakan mereka telah mendokumentasikan 20 infeksi Covid-19 bergejala dan 127 tanpa gejala.

Atas temuan tersebut, pejabat di Ibu Kota Lhasa memerintahkan operasi disinfeksi seluruh kota mulai 12-15 Agustus lalu, di mana siapapun tidak diperbolehkan meninggalkan rumah mereka.

Sumber-sumber di kota itu mengatakan perintah itu merupakan penguncian tiga hari secara de facto, meskipun para pejabat telah menahan diri untuk tidak menggunakan istilah itu.

Sementara warga yang telah dikonfirmasi positif langsung dikarantina dan pengujian kepada warga lainnya juga diterapkan meskipun pihak berwenang tidak dapat atau gagal memastikan bahwa penduduk telah menjaga jarak yang tepat saat itu.



“Karena kasus Covid meningkat di Lhasa dan beberapa wilayah lain, orang-orang yang tinggal di hotel dan penginapan di daerah ini dan mungkin memiliki kontak dengan yang terinfeksi sekarang dikarantina untuk keselamatan,” kata seorang sumber di Tibet kepada RFA Tibetan.

“Orang-orang sedang menjalani pengujian terus menerus, Istana Potala dan situs keagamaan lainnya ditutup, sekolah telah menunda pembukaan kembali, dan orang-orang menimbun bahan makanan dan membeli masker wajah,” lanjutnya.

Sementara itu, musim pariwisata pada musim panas terus berjalan lancar di Lhasa meskipun ada kekhawatiran bahwa ada penyebaran wabah dari pengunjung atau para pelancong China yang tiba berbondong -bondong dengan pesawat, kereta api, dan mobil dari bagian lain China, kata sumber itu.

“Peziarah religius Tibet yang ingin mengunjungi Lhasa dari seluruh wilayah mengalami kesulitan mendapatkan izin perjalanan, sementara turis China tidak memiliki masalah untuk mendapatkan izin untuk mengunjungi Tibet,” tambahnya.

Sumber lain dari Lhasa mengatakan kepada RFA bahwa mereka khawatir bandara Tibet tetap buka, dan dapat menyebabkan impor kasus tambahan ke wilayah tersebut.

“Saya mengerti bahwa Lhasa akan dikunci mulai 12 Agustus, tetapi belum ada pemberitahuan resmi dari pemerintah dan Bandara Gonkar tetap buka seperti biasa,” kata sumber itu.

Selama lonjakan Covid-19 sebelumnya, pemerintah China tidak membatasi turis memasuki Tibet, terlepas dari kekhawatiran warga Tibet.



Sekarang, karena kami melihat semakin banyak wabah Covid-19 dan situasinya tetap tidak pasti, kami khawatir tentang apa yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.”

Menurut peraturan setempat, hanya pelancong yang keluar dari Lhasa melalui Bandara Gonkar yang harus menjalani tes Covid-19 48 jam sebelum keberangkatan mereka dan memberikan bukti hasil negatif sebelum mereka dapat pergi.

Sementara jumlah infeksi terus meningkat di Lhasa, informasi tentang wabah semakin sulit didapat.

Pada hari Rabu, seorang pejabat China di Lhasa mengirimkan pemberitahuan yang memperingatkan orang-orang untuk tidak membagikan berita apa pun terkait Covid-19 di daerah tersebut, dan postingan media sosial tentang wabah tersebut menjadi jarang.

Pada hari Jumat, media pemerintah China melaporkan bahwa lima pejabat di Shigatse, kota terbesar kedua di Tibet dengan populasi sekitar 800.000 orang, telah diberhentikan karena tanggapan yang gagal terhadap wabah di wilayah tersebut.

Laporan itu mengatakan bahwa lima pejabat dicopot dari jabatan mereka karena “implementasi yang tidak memadai dari pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi virus corona baru.”

Para pejabat tersebut telah menjabat sebagai kader di kabupaten yang telah ditetapkan sebagai daerah berisiko tinggi atau berisiko menengah untuk penyebaran Covid-19.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More