Infeksi Covid-19 di Xinjiang Meningkat, Turis Lokal Disebut Jadi Penyebarnya
Jum'at, 19 Agustus 2022 - 17:55 WIB
Awal pekan ini, media pemerintah China melaporkan bahwa pihak berwenang telah memerintahkan penduduk untuk dikarantina di kota Urumqi (Wulumuqi), Ghulja (Yining), Aksu (Akesu), Kumul (Hami), Chochek (Tacheng), Bortala (Bole), dan Kashgar (Kashi).
Seorang pejabat komunitas mengatakan bahwa infeksi baru diperkirakan dibawa oleh turis China dari provinsi Gansu, dan wabah virus pertama di Ghulja ditemukan di desa Uchon Dungan.
Kepada RFA, beberapa masyarakat mengatakan penguncian di wilayah tersebut telah mulai berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari penduduk, seperti petani yang tidak dapat mengurus ladang mereka, atau pemilik toko kelontong yang tidak dapat menjual bahan makanan atau barang-barang yang mudah rusak karena harus dijual dalam kurun waktu tertentu.
Beberapa video yang diposting di media sosial dari wilayah tersebut, menunjukkan produk busuk di pasar yang telah ditutup akibat penguncian, sementara penduduk mengatakan mereka tidak dapat memperoleh sayuran segar saat dikurung di rumah mereka.
RFA berbicara dengan direktur keamanan desa Mazar di Ghulja, yang mengatakan bahwa hanya petani yang harus memperbaiki sistim irigasi atau harus segera memanen hasil pertanian atau perkebunanlah yang diizinkan meninggalkan rumah mereka.
“Pintu rumah-rumah warga telah disegel, petani dengan kebutuhan mendesak yanh diperbolehkan keluar secara bergilir. Petani terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari perangkat desa untuk pergi ke ladang,” kata direktur keamanan tersebut.
Direktur keamanan mengatakan mereka yang terbukti melanggar penguncian menghadapi setidaknya 24 jam penahanan.
Seorang pejabat pemerintah di Desa Samyuzi Ghulja mengatakan kepada RFA bahwa para petani diizinkan untuk bekerja di ladang mereka di bawah pengawasan, dimana kamera keamanan telah dipasang di seluruh area untuk memantau apakah ada orang yang meninggalkan rumah mereka tanpa izin.
“Jika mereka ingin keluar untuk keperluan bertani, mereka akan didampingi aparat desa ke sawah. Kami telah memasang kamera keamanan di setiap rumah, untuk memastikan tidak ada yang mengabaikan penguncian,” tambahnya.
Seorang pejabat komunitas mengatakan bahwa infeksi baru diperkirakan dibawa oleh turis China dari provinsi Gansu, dan wabah virus pertama di Ghulja ditemukan di desa Uchon Dungan.
Kepada RFA, beberapa masyarakat mengatakan penguncian di wilayah tersebut telah mulai berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari penduduk, seperti petani yang tidak dapat mengurus ladang mereka, atau pemilik toko kelontong yang tidak dapat menjual bahan makanan atau barang-barang yang mudah rusak karena harus dijual dalam kurun waktu tertentu.
Beberapa video yang diposting di media sosial dari wilayah tersebut, menunjukkan produk busuk di pasar yang telah ditutup akibat penguncian, sementara penduduk mengatakan mereka tidak dapat memperoleh sayuran segar saat dikurung di rumah mereka.
RFA berbicara dengan direktur keamanan desa Mazar di Ghulja, yang mengatakan bahwa hanya petani yang harus memperbaiki sistim irigasi atau harus segera memanen hasil pertanian atau perkebunanlah yang diizinkan meninggalkan rumah mereka.
“Pintu rumah-rumah warga telah disegel, petani dengan kebutuhan mendesak yanh diperbolehkan keluar secara bergilir. Petani terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari perangkat desa untuk pergi ke ladang,” kata direktur keamanan tersebut.
Direktur keamanan mengatakan mereka yang terbukti melanggar penguncian menghadapi setidaknya 24 jam penahanan.
Seorang pejabat pemerintah di Desa Samyuzi Ghulja mengatakan kepada RFA bahwa para petani diizinkan untuk bekerja di ladang mereka di bawah pengawasan, dimana kamera keamanan telah dipasang di seluruh area untuk memantau apakah ada orang yang meninggalkan rumah mereka tanpa izin.
“Jika mereka ingin keluar untuk keperluan bertani, mereka akan didampingi aparat desa ke sawah. Kami telah memasang kamera keamanan di setiap rumah, untuk memastikan tidak ada yang mengabaikan penguncian,” tambahnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda