Sedihnya Lebanon Jadi Negara Gagal: Pegawai Tak Digaji, Krisis Listrik, Korupsi Merajalela
Jum'at, 19 Agustus 2022 - 08:54 WIB
Di Parlemen, tidak ada bahan bakar untuk menjalankan generator untuk lift—jadi penjaga keamanan menjalankan pesan naik turun tangga di antara para pekerja.
Mereka yang mendaftarkan pembelian mobil baru di departemen kendaraan bermotor diberi catatan tulisan tangan alih-alih dokumen yang dikeluarkan negara karena kekurangan kertas.
Komandan di dinas keamanan Lebanon mencari cara lain karena tentara mengambil pekerjaan kedua yang biasanya dilarang, tetapi sekarang secara tidak resmi diizinkan karena gaji tentara jatuh.
Gaji bulanan rata-rata pegawai negeri telah turun dari sekitar USD1.000 menjadi hampir USD50—dan terus jatuh, karena pound Lebanon kehilangan nilai lebih dari hari ke hari.
Itu mendorong puluhan ribu pegawai negeri dari kementerian, badan pemerintah daerah, sekolah dan universitas, pengadilan dan bahkan kantor berita negara—untuk mogok kerja.
Hakim Lapar
Minggu ini, 350 hakim Lebanon tidak akan hadir untuk sidang, menuntut kenaikan gaji mereka juga.
“Para hakim lapar,” kata Faisal Makki, pendiri Klub Hakim negara yang setara dengan sindikat atau serikat pekerja.
Makki mengatakan kepada Reuters bahwa Kementerian Kehakiman telah lama kekurangan dana, jadi hakim selama bertahun-tahun membeli kertas dan tinta untuk printer kantor mereka dengan biaya pribadi mereka.
“Sekarang saya tidak bisa melakukan itu karena itu berarti saya tidak mampu untuk makan. Ini jelas merupakan negara yang gagal.”
Mereka yang mendaftarkan pembelian mobil baru di departemen kendaraan bermotor diberi catatan tulisan tangan alih-alih dokumen yang dikeluarkan negara karena kekurangan kertas.
Komandan di dinas keamanan Lebanon mencari cara lain karena tentara mengambil pekerjaan kedua yang biasanya dilarang, tetapi sekarang secara tidak resmi diizinkan karena gaji tentara jatuh.
Gaji bulanan rata-rata pegawai negeri telah turun dari sekitar USD1.000 menjadi hampir USD50—dan terus jatuh, karena pound Lebanon kehilangan nilai lebih dari hari ke hari.
Itu mendorong puluhan ribu pegawai negeri dari kementerian, badan pemerintah daerah, sekolah dan universitas, pengadilan dan bahkan kantor berita negara—untuk mogok kerja.
Hakim Lapar
Minggu ini, 350 hakim Lebanon tidak akan hadir untuk sidang, menuntut kenaikan gaji mereka juga.
“Para hakim lapar,” kata Faisal Makki, pendiri Klub Hakim negara yang setara dengan sindikat atau serikat pekerja.
Makki mengatakan kepada Reuters bahwa Kementerian Kehakiman telah lama kekurangan dana, jadi hakim selama bertahun-tahun membeli kertas dan tinta untuk printer kantor mereka dengan biaya pribadi mereka.
“Sekarang saya tidak bisa melakukan itu karena itu berarti saya tidak mampu untuk makan. Ini jelas merupakan negara yang gagal.”
tulis komentar anda